Industri perbankan di Jawa Timur mencatatkan kenaikan kredit ekspor pada akhir 2011 sebesar 34,1% dibanding realisasi kredit pada akhir 2010.
Bank Indonesia (BI) Surabaya mencatat kredit ekspor di bank-bank di jatim pada akhir triwulan IV/2011 mencapai Rp 4,13 triliun, melonjak dibandingkan posisi akhir 2010 yang tercatat Rp 3,08 triliun.
Kantor cabang bank asing di Jatim masih memimpin lonjakan kenaikan kredit ekspor selama 2011. Pada akhir 2011, bank asing di Jatim emncatat penyaluran kredit ekspor mencapai Rp 2,12 triliun, melonjak 63,36% dibanding posisi akhir 2010 yang tercatat Rp 1,29 triliun.
Di urutan kedua, bank swasta mencatat kenaikan kredit ekspor pada akhir 2011 sebesar 52,82% hingga mencapai Rp 839,6 miliar. Pada akhir 2010,penyaluran kredit ekspor bank swasta di Jatim mencapai Rp 549,4 miliar.
Sedangkan bank pemerintah justru mencatat penurunan penyaluran kredit ekspor pada akhir 2011. Penyaluran kredit ekspor di bank pelat merah di Surabaya tertekan 5,05% menjadi Rp 1,17 triliun, dari posisi akhir 2010 yang tercatat Rp 1,23 triliun.
Total penyaluran kredit perbankan di Jatim pada akhir 2011 tercatat meningkat 22,18% dibanding posisi akhir 2010. Baki debet penyaluran kredit di perbankan Jatim pada akhir 2011 mencapai Rp 190,57 triliun sedangkan posisi akhir 2010 tercatat Rp 155,97 triliun.
“Kualitas kredit pada perbankan di Jatim masih terjaga. Ini diindikasikan dari persentase non performing loan yang masih dibawah batas toleransi 5 persen,” kata Deputi Pemimpin BI SurabayaBidang Pengawasan Bank, Sarwanto, Senin (30/1/2011).
Posisi NPL kredit di Jatim pada akhir 2011 tercatat 2,90%. kabarbisnis.com