Angin Kencang, 24 Kapal Terhempas

ilustrasi:beritakendari.com

Cuaca ekstrem membuat sedikitnya 24 kapal terhempas, 19 kapal berlindung di perairan Masalembu, 3 kapal tunda (tug boat) terdampar di timur Pulau Poteran, satu kapal baru milik Pemprov terdampar di Pulau Setabok, Sumenep, dan sebuah kapal motor hilang ditelan ombak.

Informasi yang dikumpulkan Surabaya Post dari sejumlah pelaku pelayaran, menyebutkan, tiga buah ‘tug boat’ atau kapal tunda yang mengangkut batu bara, terdampar sebelah timur Pulau Poteran, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, sejak cuaca ekstrem akhir pekan lalu.

Sedangkan di sebelah timur perairan pulau Masalembu sedikitnya dilaporkan ada 19 kapal berbagai macam jenis kapal yang terpaksa berlindung. “Ada 7 kapal tunda, 4 kapal barang, dan 8 kapal motor yang berlindung di perairan timur Masalembu,” kata Wahyu Kurniawan Abadi, Camat Masalembu, Sumenep.

Dikabarkan pula, kapal baru senilai Rp 1,2 miliar milik pemerintah Propinsi Jawa Timur (Pemprov) yang baru dibeli dari Kalimantan terdampar di sekitar pulau Setabok, Sapeken. “Informasi yang saya terima, kapal yang terdampar itu kapal baru milik pemprov yang baru datang dari Kalimatan. Setelah di perairan Pulau Setabok diterjang ombak,” kata Uji, salah seorang warga setempat.

Sebuah Kapal Motor (KM) ‘Rasa Sayang’ milik H Badrut Tamam, warga Sapeken, Kabupaten Sumenep juga dilaporkan hilang ditelan ombak dalam perjalanan dari Singaraja, Bali menuju Sapeken, berangkat malam.

Anggota DPRD Sumenep, asal Sapeken, Nur Asyur mengatakan, kapal tersebut nekat berangkat ke Singaraja untuk memenuhi kebutuhan sembako di Sapeken karena stok sudah menipis. Namun, dalam perjalanan pulang diterjang ombak. “Hingga saat ini, KM Rasa Sayang itu belum diketemukan keberadaannya. Semua keluarga ABK syock,” kata Nur Asyur via telepon selulernya pada Surabaya Post, Jumat (27/1) pagi.

Kapal sembako tersebut dinakhodai, Caco (45), dengan 5 anak buah kapal (ABK), semuanya warga Sapeken. Kapal tersebut bermuatan sembilan bahan pokok (Sembako) yang sengaja belanja ke Singaraja seiring dengan tipisnya stok sembakao di Pulau Sapeken.

Hilangnya KM Rasa Sayang tersebut, pihak pemilik kapal sudah minta bantuan tim SAR Lombok Barat. Namun, belum membuahkan hasil. “Sesuai dengan arah angin dan gelombang, diprediksi kapal itu akan terhempas hingga di Lombok Barat, sehingga pihak keluarga dan pemilik kapal minta bantuan SAR disana,” ungkapnya.

Penyeberangan Lumpuh

Cuaca ekstrem, juga mengakibatkan Penyeberangan Kalianget menuju Talango (Pulau Poteran) Kabupaten Sumenep lumpuh. Kapal Motor maupun perahu nelayan yang melayani lintasan dalam jarak 5 menit dalam cuaca normal tersebut menghentikan pelayaran.

“Tidak berani mas untuk melayani lintasan Kalianget-Talango, meski jalur pendek. Sebab, ombaknya tinggi dan sangat membahayakan,” kata Faisal (31), warga Desa Talango, Pulau Poteran, Sumenep.

Pelayanan penyeberangan, kata dia, sebenarnya bisa dilayani setiap saat dikala angin redah. Namun yang perlu diwaspadai yakni kadang ombak besar itu juga datang tiba-tiba. “Untuk hari kemarin, pagi masih bisa melayani penyeberangan, tetapi menjelang siang hingga sore hari sudah tidak bisa, karena ombak tinggi,” terangnya.

Sementara petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Syahbandar Kalianget, Wiliyanto mengatakan, lintasan penyeberangan baru kali ini yang sempat terhenti melayani penumpang selama cuaca buruk. “Nah! pelayanan penyeberangan ini terganggu hanya sewaktu-waktu. Artinya, kadang amsih bisa melayani, siang sampai sore cuaca sudah tidak memungkinkan,” terangnya. Dalam kondisi cuaca buruk, kata dia, akan berdampak pada tarif penyeberangan. Yang biasanya hanya Rp 5.000 naik menjadi Rp 10.000 per orang. surabayapost.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim