Ganasnya lahar dingin Gunung Semeru ternyata tetap tidak membuat warga di sekitar Sungai Regoyo, Lumajang, Jawa Timur takut. Mereka tetap nekat melintasi sungai meski arus deras lahar dingin yang membawa bebatuan dan meterial vulkanik bisa sewaktu-waktu meluncur.
Arus deras Sungai Regoyo yang dilalui lahar dingin Gunung Semeru ini ternyata tak membuat warga desa sekitar gentar, Jumat (20/1). Mereka tetap nekat melalui sungai meski sewaktu-waktu bisa saja material vulkanik berupa bebatuan melibas siapa pun yang melintas.
Mulai pengendara motor, sepeda hingga truk ini nekat menyebrangi sungai. Sebuah truk pasir yang terdampar akibat terselip lumpur lahar dingin beberapa wkatu lalu ternyata tidak cukup menjadi contoh betapa bahayanya lahar dingin Gunung Semeru.
Alasan mereka sederhana saja. Bila tidak melintas sungai, mereka harus berjalan memutar hingga 10 kilometer untuk sampai di kota terdekat.
Soleh, seorang guru di Lumajang mengatakan, kondisi ini sangat mengganggu dan kerap terjadi jika musim hujan tiba. “Sering Pak. Kalau musim hujan ini satu bulan bisa lima kali seperti ini. Sangat mengganggu sekali,” jelasnya.
Hal ini juga dirasakan Aldi. Siswa SD itu berharap pemerintah daerah setempat segera membangun jembatan. “Terganggu, aku tidak bisa sekolah. Minta dibangun jembatan,” katanya.
Sejauh ini, pemerintah setempat belum memberikan solusi agar warganya tidak lagi menerjang bahaya. Bahkan truk yang terdampar pun didiamkan begitu saja dengan alasan tidak ada alat berat untuk mengevakuasinya. liputan6.com