Pedagang Tolak Bawang Merah Impor

ilustrasi:metronews.com

Tidak hanya petani, pedagang juga menolak masuknya bawang merah impor. Masuknya bawang merah impor membuat harga bawang merah produksi petani anjlok. Hal itu disampaikan sejumlah pedagang di sentra perdagangan barang merah di Pasar Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (19/1).

Menurut pedagang, saat ini harga bawang merah kualitas biasa Rp5.000 perkilogram, bawang merah kualitas sedang Rp7.000 per kilogram, dan kualitas tinggi Rp10 ribu perkilogram. Menurut pedagang, harga bawang merah pada musim panen raya kali ini merupakan yang terburuk dalam waktu lima tahun terakhir. Pada musim panen raya lalu harga bawang merah kualitas tinggi bisa mencapai Rp12 ribu perkilogram.

Bawang impor direncanakan masuk ke Nganjuk, Jawa Timur, pada Maret dan April nanti. Menurut para pedagang, masuknya bawang merah impor akan merusak harga bawang merah lokal. Sebab, stok bawang merah lokal di pasaran masih melimpah, sekitar 10 ribu ton. Stok ini merupakan hasil panen pada musim panen lalu. Hasil musim panen saat ini bahkan belum sepenuhnya terjual.

Dengan harga sekarang, banyak petani yang tidak memanen bawang karena terlalu murah dan tidak sebanding dengan biaya penanaman dan memanen. Selain itu, kualitas bawang merah musim panen kali ini tidak bagus dibanding hasil panen sebelumnya. Ini terjadi karena curah hujan tinggi yang terus terjadi. Para pedagang mendesak pemerintah membatalkan masuknya bawang merah impor dari India dan Thailand. metronews.com

Komentar Pembaca

  1. seharusnya diperhitungkan kebutuhan masyarakat indonesia akan b merah..misal sentra produsen jawa.bima dan sulawesi juga faktor konsumennya mis; kalimantan,ambon, jayapura.faktor tersebut sangat berpengaruh akan kebutuhan b merah nasional.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim