Ny Fatma Minta Masyarakat Jatim Berperilaku Hidup Sehat

Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jatim Ny Fatma Saifullah Yusuf pada rapat pleno anggota dan seminar Memperingati Hari Ibu ke 83 di ruang Rapat Bina Loka Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan 110 Surabaya.

Peran seorang Ibu rumah tangga dalam hal penanganan dini terjadinya kecelakaan di dalam rumah sangat dibutuhkan. Seperti kecelakaan seorang anak kecil yang terluka bakar agar tidak diberi pasta gigi tetapi cukup disiram air dingin selama 10 menit secara perlahan-lahan agar tidak terjadi infeksi.

Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jatim pada rapat pleno anggota dan seminar Memperingati Hari Ibu ke 83 di ruang Rapat Bina Loka Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan 110 Surabaya, Selasa (10/1).

“Peran seorang Ibu rumah tangga sangat dibutuhkan dalam sebuah keluarga untuk penangaan dini dari keadaan darurat di sebuah keluarga. Usai dilakukan penanganan pertama tetapi belum juga sembuh maka pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut” kata Ny.Fatma yang juga istri Wagub Jatim Drs.H. Saifullah Yusuf itu.

Lanjutnya mengatakan, apabila terjadi kecelakaan di rumah hendaknya tidak perlu tergopoh-gopoh ataupun panik menanganinya. Semua bisa ditangani asal memahami cara penanganannya.

“Sudah saatnya seorang ibu rumah tangga mulai mengakses informasi tentang penanganan dini keadaan darurat. Baik itu melalui internet maupun melalui media massa,”ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, sebagai pembicara hadir dr.Leksmono Partoatmojo seorang dokter spesialis penyakit saraf rumah sakit dr.Soetomo Surabaya dan dr April Poerwanto Basoeki,dr.SpAn dokter spesialis anestesi di rumah sakit yang sama.

Dalam paparanya dr.April mengatakan, bagi penderita luka bakar atau tersiram air panas cukup dilakukan dengan penyiraman air kran selama 10 menit secara perlahan. Tujuannya untuk mengurangi infeksi pada penderita.

“Penanganan pertama pada penderita luka bakar jangan menggunakan pasta gigi atau kecap. Tetapi cukup dengan menggunakan air kran secara perlahan selama 10 menit. Tujuannya untuk mencegah infeksi. apabila penderita semakin kritis harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat” katanya.

Sementara itu dr.Leksmono dalam paparannya yang mengambil tema penanganan penyakit stroke mengatakan penyebab penyakit stroke yakni tekanan darah tinggi,diabetes Mellitus (kencing manis),kadar kolestrol darah yang tinggi, detak jantung yang tidak teratur (Fibrilasi Atrium), gangguan pembekuan darah dan tingkat kekentalan darah,kelainan pada organ jantung,pernah terjadi/mengalami stroke ringan, obesitas/kegemukan, stress/beban pikiran yang berlebih,gaya hidup yang kurang sehat (merokok, minum alkohol, kurang aktivitas/olahraga).

Penyakit stroke membutuhkan perhatian serius dari orang terdekatnya. Setiap hari harus dilatih berjalan agar saraf pada tubuhnya melentur,

“Gejala penyakit stroke yaitu kelemahan otot di wajah, lengan atau tungkai yg sesisi, rasa gatal atau kesemutan pada sesisi tubuh,gangguan bicara atau menangkap arti pembicaraan,gangguan penglihatan, gangguan rasa raba, nyeri, tekan dan suhu,gangguan pendengaran”katanya.

Lanjutnya mengatakan, usaha-usaha penanggulangan komplikasi dan rehabilitasi dapat diberikan yakni terapi okupasi,terapi fisik, terapi wicara (speech therapy). Dengan menghentikan kebiasaan merokok,menghindari makanan2 berlemak, usahakan selalu diet dengan lemak rendah. Jangan minum > 2 sloki minuman keras per hari dan berlatih teratur 30 menit tiap hari bila tidak over weight, 60-90 menit per hari bila over weight.

“Penderita stroke harus berusaha untuk tetap seaktif mungkin sebatas kemampuan maksimalnya”pesannya.(hms)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 7779. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim