ilustrasi:kabarbisnis.com
Optimalisasi kinerja perdagangan provinsi Jawa Timur (Jatim) kian ditingkatkan. Tidak hanya perdagangan antarnegara (ekspor), kinerja perdagangan antarprovinsi juga terus dipacu.
“Kami menargetkan, pertumbuhan kinerja perdagangan antarpulau Jatim di tahun ini akan berada di kisaran 10% hingga 15% dari realisasi tahun 2011,” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Budi Setiawan, Surabaya, Rabu (4/1/2012)
Untuk itu, pada tahun ini Jatim berencana menambah sedikitnya 13 Atase atau Perwakilan Dagang di berbagai provinsi, di antaranya di Kalimantan Tengah, Lampung, Papua, Jambi, Papua Barat, Riau, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Bangka Belitung, Bengkalis, Sulawesi Tengah, dan Bali.
Asisten Ekonomi Pembangunan Jatim, Hadi Prasetyo, menambahkan, pada 2010, Jatim telah membentuk empat atase perdagangan di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Nusatenggara Timur. Realisasinya, kinerja ekspor antar provinsi Jatim kian menanjak. Pada tahun 2011, realisasi ekspor Jatim ke empat provinsi tersebut sudah mencapai 379.472 ton dengan nilai Rp6,830 triliun. Sementara total ekspor Jatim ke seluruh provinsi di Indonesia mencapai Rp42 triliun.
“Di akhir 2011 kemarin kami juga sudah membentuk enam atase lagi di Gorontalo, Kalimantan Barat, Maluku, Nusatenggara Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara. Tentu harapan kita, kinerja perdagangan antarpulau akan bisa dimaksimalkan. Mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar, maka pastinya akan menjadi pasar yang cukup empuk bagi seluruh dunia. Untuk itu, kita harus lebih dulu merebutnya,” terang Hadi. kabarbisnis.com
