Kebijakan pemerintah mengurangi subsidi penggunaan pupuk organik hingga 99% dinilai petani di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, sebagai kebijakan yang tidak populis.
Mereka juga menyatakan keputusan itu kurang tepat karena saat ini subsidi itu sangat dibutuhkan di saat petani baru bangkit dari kerugian besar akibat gagal panen tahun lalu karena kondisi cuaca.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Tani, Pamekasan, Abdurrasyid, mengatakan petani Pamekasan tahun ini baru merasakan untung dari tanaman tembakau. Setelah itu mereka kembali mengalami kerugian setelah menanam tomat dan gagal.
“Jadi kalau subsidi penggunaan pupuk organik dikurangi sebesar itu, sangat memberatkan. Apalagi dilakukan secara langsung dan tidak secara bertahap,” kata Abdurrasyid.
Selama ini, kata dia, pupuk organik menjadi andalan petani karena selain harganya selama ini sangat terjangkau, manfaatnya kebih dirasakan daripada pupuk industri.
Seharusnya, lanjut Rasyid, pengurangan subsidi itu dilakukan dengan cara bertahap dan disesuaikan waktunya dengan kondisi pertanian. Untuk saat ini petani belum siap menerima kebijakan tersebut. MICOM
populis atau tidak, yang penting petani makmur dan pupuk mudah terjangkau
http://tokopupuk.net