Ribuan Hektare Hutan di Malang Kritis

ilustrasi: MICOM

Sembilan ribu hektare hutan yang dikelola Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, hingga saat ini kondisinya masih kritis meski sudah dilakukan penghijauan dengan menanam jutaan pohon.

Bupati Malang Rendra Kresna, di Malang, Rabu (21/12) mengakui dari sekitar 15 ribu hektare hutan yang berkategori kritis, baru enam hektare yang berhasil dihijaukan (reboisasi), sehingga masih ada sembilan ribu hektare yang perlu perhatian serius.

“Beberapa tahun lalu kita sudah menyusun program untuk menyebar berbagai jenis biji pohon dengan menggunakan pesawat, namun kita batalkan karena waktu itu yang gundul sangat luas dan dikhawatirkan akan hanyut terbawa arus ketika musim hujan,” katanya.

Akhirnya, kata Rendra, diputuskan untuk tetap melakukan cara penanaman bibit pohon sebanyak 10 juta batang setiap tahun, demi percepatan pemulihan lahan kritis di daerah itu. Pada tahun ini sudah ditanam 10 juta pohon dan Januari 2012 juga akan ditanam 10 juta pohon lagi.

Berdasarkan hasil evaluasi (pemantauan) terhadap pohon yang sudah ditanam, katanya, sekitar 87 persen hidup dan tumbuh dengan baik, sehingga pemulihan lahan kritis akan semakin cepat.

Ia mengakui, proses penggundulan hutan secara bersar-besaran oleh masyarakat terjadi ketika terjadi proses reformasi tahun 1998. “Pada saat itu, masyarakat tidak tanggung-tanggung dalam menjarah pohon di hutan, akibatnya ya seperti sekarang ini, banyak yang gundul,” tegasnya.

Selain adanya penjarahan hutan, katanya, lahan kritis tersebut juga disebabkan oleh alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan dengan jenis tanaman yang tidak mampu mengikat air, seperti pisang, ubi jalar dan tebu.

Padahal, untuk memulihkan hutan dengan penanaman kembali tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama.”Mudah-mudahan dengan menanam 10 juta pohon setiap tahun akan mempercepat proses pemulihannya,” ujarnya. MICOM

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim