Pemkab Banyuwangi Selidiki Keterlibatan Asing di PT IMN

ilustrasi:kanal3.wordpress.com

PT Indo Multi Niaga (IMN), perusahaan pertambangan emas yang beroperasi di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, diduga lakukan kebohongan publik. Asing diduga terlibat kepemilikan saham di IMN.

Dugaan itu diungkap Bupati Abdullah Azwar Anas pada sejumlah wartawan di Gedung DPRD Banyuwangi. Menurut Anas, sesuai dengan surat resmi dari IMN, bahwa saham mereka murni dari investor lokal.

“Surat yang resmi kepada saya dari PT IMN bahwa, seratus persen (saham) milik Nasional. 80 persen milik Bu Maya (komisaris PT IMN) dan 20 persen milik Pak Reza (Direktur PT IMN,” jelasnya, seusai paripurna di gedung DPRD Banyuwangi.

Namun, pihaknya menemukan dugaan keterlibatan dana asing di PT IMN. Yang kemungkinan besar berasal dari Australia, melalui perusahaan Intrepid Mines Ltd. Jika itu benar, maka PT IMN telah melakukan kebohongan publik. Hal itu akan langsung dikonfirmasikan Bupati ke PT IMN.

“Kalau itu benar, maka ya berarti (PT IMN) tidak transparan ke Pemerintah Daerah.” duganya.

Padahal, lanjutnya, rakyat dan pemerintah daerah adalah pemilik sah wilayah. Temuan itu juga sudah menjadi bahasan Bupati dengan Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Namun hal itu akan dicrosschek ke IMN untuk mendapatkan kepastian dan kebenaran keterlibatan asing.

“Kita akan langsung tanya ke mereka, gimana Intrepid itu? Karena kita kemarin juga lihat ada yang membiayai Intrepid,” kata mantan anggota DPR RI dari PKB ini.

Banyak sumber menyebutkan, Intrepid Mines Ltd, adalah perusahaan pertambangan asal Australia yang tercatat di Bursa saham Toronto, Kanada dan Bursa Autralia. Intrepid Mines Ltd secara terang-terangan memiliki proyek yang bernama proyek Tujuh Bukit di Tambang Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur.

Sementara itu, pihak PT IMN saat dikonfirmasi detiksurabaya.com, menepis tudingan tersebut. Karena menurut mereka, sejauh ini izin eksplorasi masih dipegang oleh PT IMN. Dan surat ijin tersebut tidak dapat dipindah tangankan ke perusahaan lain.

“Yang jelas izin masih dipegang oleh PT IMN dan tidak bisa dipindah tangankan,” kata Manajer Comunity Development PT IMN, Pramono Triwahyudi, saat dikonfirmasi detiksurabaya.com melalui telepon selulernya.

Saat ditanya terkait informasi prosentase pembagian keuntungan antara PT IMN dan Intrepid Mines Ltd, Pram juga membantahnya. Karena PT IMN sejuah ini masih tahapan eksplorasi dimana belum mendapatkan keuntungan.

Pram berpendapat sudah menjadi hal yang biasa bila sebuah perusahaan kerja sama dengan operator perusahaan lain, meski dari negara lain. Terlebih di era globalisasi seperti saat ini.

Komentar Pembaca

  1. Semoga itu hanya bukan sebagai Lip Servis belaka, semua sudah jelas, mengapa harus diselidiki lagi ? Lacak keberadaan Tujuh Bukit Pte Ltd Singapura anak perusahaan Emperror Mines Ltd Australia, sebuah anak perusahaan dari Intrepid Mines Ltd, niscaya akan menemukan bukti-bukti kepemilikan asing di PT IMN Banyuwangi.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim