Festival Arjuno yang biasanya setiap tahun digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan di kawasan Gunung Arjuno, seperti Pandaan dan Prigen, tahun ini digelar di kawasan kaki Gunung Bromo, yakni di Nongkojajar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Pasuruan Agung Maryono menjelaskan, Festival Arjuno kali ini digelar di kawasan kaki Gunung Bromo dimaksudkan untuk mendukung destinasi obyek wisata Gunung Bromo.
Dipilihnya Nongkojajar, lanjut Agung Maryono, pertama, untuk penyebaran pemerataan pengembangan obyek wisata di wilayah bagian timur Kabupaten Pasuruan yang agak tertinggal dibanding wilayah bagian barat.
Kedua, untuk mengangkat potensi Nongkojajar yang sangat potensial dengan obyek-obyek wisatanya yang belum tergali. Sementara wilayah tersebut, menurut Agung Maryono, baik potensi alam, maupun budayanya cukup menarik untuk dikembangkan sebagai dukungan obyek wisata Gunung Bromo.
Disebutkan, wilayah Nongkojajar mempunyai potensi wisata agro yang potensial untuk dikembangkan. Diantaranya, kebun apel, durian, buah naga, paprika, stroberi, bunga krisan, serta berbagai jenis sayuran.
Festival Arjuno diikuti 44 kelompok kesenian yang menampilkan berbagai potensi seni, budaya, serta hasil alam. Selama Festival Arjuno yang berlangsung selama dua hari, Sabtu hingga Minggu juga digelar pameran berbagai produk unggulan Kabupaten Pasuruan.
Bupati Pasuruan, Dade Angga mengemukakan, Festival Arjuno digelar secara rutin untuk mengangkat serta mempromosikan potensi wisata alam serta budaya yang dimiliki Kabupaten Pasuruan.
Diantaranya, obyek wisata alam Gunung Bromo, Banyubiru, Ranu Grati, serta wisata agro. Ini potensi obyek wisata di wilayah bagian timur. Sedangkan obyek-obyek wisata yang ada di wilayah bagian barat diantaranya, Kebun Raya Porwodadi, Tretes, Taman Safari Indonesia II Prigen, Taman Dayu Pandaan, Candi Jawi, Candra Wilwatikta Pandaan.
Namun sebagian masyarakat menyayangkan Festival Arjuno yang digelar setiap tahun terkesan kurang bergaung, karena media massa yang menjadi bagian dari tiga pilar industri pariwisata kurang dilibatkan. kompas.com
Festival Arjuno: Arjuno di Tutur Arjuno BerTUTUR
Kekuatan Arjuno akhirnya Bergema dan BerFrekuensi di Tutur
FESTIFAL ARJUNO
SASTRANYA:
Fes WES mesTI Fal Far.. Wes Mesti Sejauh Itu Far Fariasi Variasi ARJUNO diu TUTUR dan BERTUTUR
ARJUNO adalah GUNUNG PITUTUR
AR adalah AIR
JU adalah JUmeneng atau Keberadaan atau dan atau JU Tujuan
NO adalah ONO ada, Kelawan WUJUD adalah PerWUJUDan dari EKSISTENSI
Perwujudan Keberadan Air adalah sangat Jelas
Air membutuhkan Tanah
Maka Tanah dan Air
akan melahirkan Tatanan dan Tanaman
Maka Tanah dan Air
yang Gong Lewang Lewung
akan melahirkan HUTAN.. dan HANTU menjadi Segan.. Karena TANAH dan AIR sejak pada Awalnya BERTUHAN
TUHAN sejak awalnya Menggunakan AIR dan TANAH DAN ATAU TANAH AIR
Maka Sudah Tepat Festival Arjuno tahun ini di TUTUR
Bahkan TUTUR sebagai Penyangga Pariwisata GUNUNG BROMO
GUNUNG BROMO
Guguen Dunungen PiTUTURe BROMO ROMO Bertutur Tentang ARJUNO ini…
MITOS yang Berlogos Menjadi MITOLOGI
Mitos yang mampu Berlogika BerTUHAN dan TUHAN Yang Berlogika dalam MITOS
akan menjadi Jawaban Masa Depan BUMI NUSANTARA INI
Priong Preketek Gunung Gamping SEMPAL
SUSU Menthek-Menthek Bokong Megal Megol
Jika Pring (Bambo)( berbunyi Preketek Preketek Tandanya Siaga Satu Api Gunung Gamping Akan Sempal Sejak Jebol
Jika Gunung KeSUBURan di lambangkan dengan Gunung SUSU yang Subur
karena menanam AIR
Pring adalah AWAL dan AKHIR dari PAPRINGAN MATA AIR, PerTAMA AIR dan PERMATA AIR
Pring adalah AWAL ARJUNO Ber GERAK GERAKAN DAN PERGERAKANnya dari TANAH dan AIR
Pring adalah PUSERE RING
PRING adalah PUSERE RING Manuhara, Manunggaling HARA
ada di PUSERE RING PUSERE BUMI PUSERE KERAHIMAN
Monggo
Eyang Arjuno BERTUTUR
Monggo
Tanah Air Ibu Bumi dan Bapak Langit Sang Dwi Warna Merah Putih Bertutur
Monggo
Bambo : Banyak Amat Manfaatnya BOO
Bambo : Banyak Amat Manfaatnya BOOROBUDUR
Pring : Pusere RING, Jika Bumi di PUSERI Pring Mata Air PERMATA AIR ARJUNO akan ada akan EXIS
Deling : Kendel Lan eling Marang Kuning Kukuh nan NIng GUSTI Baguse Ati yo sadar TUHAN dan HUTAN
meTU laHan menghinjaukan HUTAN, jangan sampai HUTAN lenyap Menjadi HANTU tak ada wujudnya
Wulung
Wujudno Pitulunge ARJUNO INI
Guntur Bisowarno
Negosiator Inisiator Fasilitator
Gerakan Penghijauan Mata Air
Papringan Paguyuban Pring Nusantara
domisili di kaki gunung arjuno
dusun lakemar desa martopuro kecamatan purwosari
kabupaten pasuruan JATIM
@woi..ngaca bos…
Pertanyaan Yang Hebat Itu,
Kita di ajak mengaca bersama,
atau Justru Juga Menemukan
Potensi dan Peluang Hebat
Untuk Membangun dan Menjadikan
PerSaudaraan dari Kedua Gunung,
Ya, Gunung Arjuno dan Gunung Bromo,
Tidak Kebetulan Keduanya Dari Kawasan Kabupaten Pasuruan,
Tidak Kebetulan Keduanya Merupakan Bagian Kawasan Pegunungan di Jawa Timur, Otomatis Juga di Indonesia,
Bagaimana Cinta Pada Tanah Air Ini Meraketkan Keduanya.
Adat Tradisi Gunung Bromo Dengan Tarian Sangkan Paraning Dumadi, alangkah baik jika di sambungkan dengan
Tradisi TRIMURTI Gunung Arjuno, yaitu
Pertama : ASALE DUMADI
Kedua : PURWANE DUMADI (Makanya jadi ada Kecamatan dan Desa PURWODADI dan PURWOSARI)
Ketiga : SIFATE DUMADI (Makanya jadi ada LAKEMAR Lakune Barang Sing Samar dan MARTOPURO, Samar Sir Rahsa Sir RuhLoh Noto PURWOne Dumadi Sampai Sangkan Paraning Dumadi.
Semua Semakin Terjalin Persaudaraannya.
Salam Deling
Salam Meruhcing
Salam Meruhncing Semangat Persaudaraan Pasuruan – Jatim dan Indonesia.
Memperingat dan Menyambungkan
Semangat Bambu Runcing
10 Nopember 2014
Sesudah Merdeka
Selayaknya Mahardhika
dan Merdesa (Berdaya Berkelanjutan)
Dengan Menyambungkan Rasa Bangga dan Cinta Tanah Air,
atas Kawasan Gunung Bromo dan Gunung Arjuno