Inilah Tips Masuk ke Pasar Asia Lewat Hong Kong

ilustrasi

Sejak Amerika Serikat dan Eeropa didera krisis ekonomi akhir tahun ini, pasar Asia jadi sangat menjanjikan. Produk-produk Jawa Timur pun kini mulai mengalihkan pasarnya ke Asia lewat Hong Kong.

Ada sejumlah peluang yang sangat besar di pasar Asia lewat Hong Kong. Jika Jawa Timur bisa memanfaatkan peluang ini, maka keuntungan besar akan ditangguk petani dan juga masyarakat Jawa Timur dalam perdagangan antar negara itu.

Poltak Ambarita Atase Perdagangan Republik Indonesia di Hong Kong yang ditemui suarasurabaya.net di Pameran Agri Pro Asia 2011 di Hong Kong, Kamis (1/12/2011). Dia mengatakan Jawa Timur sangat punya peluang ekspor ke Asia lewat Hongkong untuk beberapa komoditi semacam, produk pertanian dan karet.

Hong Kong sebagai jangkar ekonomi Asia, kata Poltak punya uang, sistem logistik, infrastruktur, armada tranportasi kapal, dan informasi. Produk-produk Jawa Timur akan sangat berpotensi penetrasi ke pasar Asia lewat jalur ini.

Hanya saja disebutkannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui petani, pemerintah, maupun eksportir dari Jawa Timur tentang pasar ini, yakni :

1. Kualitas
Pasar Asia, meskipun tidak seketat Eropa dan Amerika Serikat, juga memiliki standar kualitas produk. Ini diantaranya terdiri dari standar higienitas, budi daya, dan pengemasan. Sangat penting bagi pembeli di pasar Asia untuk mendapatkan barang dengan standar yang telah ditetapkan. Ini agar jika terjadi cacat pada produk ekspor, bisa segera dilacak kesalahan pada lini yang mana.

Soal pengemasan juga mendapat perhatian. Pasar Asia lebih menginginkan pengemasan yang handy. Untuk itu sangat praktis jika packaging maksimal 5 kg untuk produk buah-buahan dan makanan olahan.

2. Kuantitas
Sama seperti pembeli dari berbagai belahan dunia lainnya, soal kuantitas menjadi satu faktor yang mempengaruhi keberlanjutan kontrak pemesanan di kemudian hari. Karena permasalahan musim, produk buah-buahan jadi sulit diukur tingkat produktivitasnya. Sejak awal semestinya diperhitungkan kontrak dagang dengan kemampuan produksi.

3. Keberlanjutan
Karena produk Jawa Timur banyak yang dikelola dengan sistem plasma melibatkan petani, seringkali tidak ada standar yang tetap pada produk. Keberlanjutan pengiriman dengan kualitas dan kuantitas yang sama pun sulit diraih. Untuk itu harus dibangun sistem agar produk petani memperoleh standar ekspor.

4. Harga
Untuk beberapa komoditi, sejumlah negara di Asia juga ikut berkompetisi di pasar Asia. Sebut saja produk mangga, yang juga dihasilkan di Philipina, Thailand, dan Vietnam. Akhirnya harga yang bersaing menjadi satu diantara penentu keberhasilan perdagangan internasional. Pemerintah daerah harus bekerjasama dengan angkutan udara untuk menekan komponen transportasi. Dari hitung-hitungan kasar Atase Perdagangan RI di Hong Kong, harga produk Indonesia masih kalah bersaing dengan produk Thailand karena komponen transportasi udara tersebut.

Komponen harga lain yang menyebabkan harga jual produk di pasar Asia tidak mampu bersaing dengan negara lain, harus dipangkas. Ini membutuhkan campur tangan pemerintah.

Sejumlah negara Asia selama ini memang menjadi tujuan ekspor utama Jawa Timur. Nilai perdagangannya pun tidak sedikit. Sebut saja Jepang yang masuk peringkat teratas negara tujuan ekspor Jatim dengan nilai ekspor tahun 2011 US$2,1 miliar. RRC menempati peringkat kedua dengan nilai US$1,5 milair dollar. Hong Kong sendiri masih di peringkat ke-25 dengan nilai ekspor 2011 mencapai US4610 ribu.

Komoditi ekspor primadona Jatim ke Hong Kong adalah besi baja, mesin-mesin, dan otomotif, elektronika, kimia dasar, dan plastik. Sedangkan ke China adalah kimia dasar, pengolahan kelapa, karet, tembaga, timah, kayu, pulp, dan kertas.suarasurabaya.net

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim