Penyaluran Raskin di Jatim Dihentikan

ilustrasi: MICOM

Penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) di Jawa Timur (Jatim) untuk November dan Desember dihentikan. Pasalnya Gubernur Jatim Soekarwo melarang beras impor digunakan untuk keperluan itu.

Perum Bulog Divisi Regional Jatim mengaku tidak bisa berbuat banyak sebab stok beras pengadaan dari petani yang tersimpan di gudang saat ini sudah habis. Yang ada hanya stok beras impor dari Vietnam.

Kepala Seksi Humas Bulog Divre Jatim Yulia Herwati kepada Media Indonesia, mengatakan kebutuhan raskin di Jatim sebanyak 46.197 ton per bulan. Sedangkan stok beras dari hasil pengadaan di petani hanya mampu menyerap 7.000 ton. “Masih banyak kekurangan,” tegasnya.

Ia menjelaskan bulog kesulitan dalam menyerap gabah dan beras petani kendati sudah menaikkan harga pembelian gabah kering giling dari Rp4.100 menjadi Rp4.300 per kilogram (kg).

Demikian pula dengan harga pembelian beras dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kg. Hal itu terjadi karena harga beras di pasaran lebih mahal. Sehingga petani memilih menjual berasnya ke pasar dengan harga Rp7.000 per kg.

Untuk mengatasi masalah ini, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Jatim tetap mendorong bulog agar berusaha menyalurkan raskin dari hasil pembelian beras di petani sesuai instruksi Gubernur Jatim Soekarwo pada 26 Oktober 2011.

“Tapi persoalannya kami kesulitan dalam menyerap beras petani meskipun harga pembelian sudah dinaikkan. Bulog sudah berusaha,” ujarnya.

Ia mengungkapkan stok beras impor di gudang bulog sebanyak 190 ribu ton. Beras sebanyak itu siap digunakan untuk penyaluran raskin dengan catatan mendapatkan izin dari gubernur.

“Beras impor itu belum digunakan. Kami terus berusaha meminta izin gubernur agar membolehkan penggunaan beras impor untuk raskin,” katanya. MICOM

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim