ilustrasi: kabarbisnis.com
Tidak seperti tahun lalu, kinerja ekspor nonmigas Jawa Timur (Jatim) ke daratan China pada tahun ini cukup membanggakan.
Dalam rilis yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim disebutkan, kinerjanya pada periode Januari hingga September 2011 mencapai US$1,696 miliar, mengalami kenaikan sebesar 121,47%, dari realisasi tahun lalu di periode yang sama yang hanya mencapai US$766,076 juta.
“Realisasi ekspor nonmigas Jatim ke China pada tahun ini terus mengalami kenaikan yang cukup besar, bahkan kenaikannya jauh lebih besar dibanding kenaikan impor Jatim dari China,” ungkap Kepala BPS Jatim, Irlan Indrocahyo.
Jika kenaikan ekspor ke China naik sebesar 121,47%, maka impor Jatim dari China mengalami kenaikan sebesar 42,19%, dari US$1,783 miliar di tahun 2010 periode Januari hingga September, menjadi US$2,536 miliar di 2011 pada periode yang sama.
“Jika kondisi ini terus dipertahankan, saya yakin defisit perdagangan Jatim-China yang cukup besar selama ini akan bisa sedikit membaik,” katanya.
Lebih lanjut Irlan mememrinci, pada tahun 2010 defisit perdagangan Jatim dengan China sepanjang periode Januari hingga September mencapai US$1,017 miliar, maka di tahun ini menyusut menjadi US$840 juta.
Adapun beberapa komoditas ekspor Jatim ke China antara lain di sektor industri seperti pengolahan karet, tembaga, timah, bahan kimia dasar, tekstil, alumunium, kulit sepatu, alas kaki, plastik dan keramik, murmer, dan kaca.
Sementara untuk sektor pertanian, komoditas yang diekspor diantaranya adalah ganggang laut, biji coklat, kepiting, kerang, tanaman obat, damar, getah damar, kopi, tembakau, biji-bijian, ikan salem, udang, dan ikan tongkol.kabarbisnis.com
