ilustrasi
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) akhirnya melakukan penyesuaian harga jual gas ke pelanggan industri dan komersial di Jawa Timur. Kenaikan tersebut mencapai rata-rata sebesar 36% dari harga jual sebelumnya sebesar USD 6.5 per mmbtu mulai akhir tahun 2011 ini.
Pernyataan ini disampaikan oleh General Manager PGN Strategic Business Unit II, Cahyo Triyogo, saat temu pelanggan PGN di Empire Palace Surabaya.
“Penyesuaian harga jual baru ini kami lakukan setelah PGN SBU II mengalami kenaikan harga beli dari pemasok yang cukup tinggi sampai 108% sejak Juni 2011. Kenaikan harga beli (dalam US$)tersebut kami teruskan ke pelanggan, sedangkan biaya layanan jual (dalam rupiah) tidak dinaikkan,” ungkap Cahyo.
Hal tersebut dilakukan sebagai wujud dukungan PGN kepada pelanggan terutama dalam kesiapan menerima penyesuaian harga agar tidak mempengaruhi kegiatan operasional mereka secara signifikan.
“Kami telah mengevaluasi biaya layanan kami dan masih bisa dipertahankan dan tidak mengalami kenaikan. Sementara itu, kami tetap akan melakukan peningkatan kehandalan jaringan pipa gas mulai dari titik serah terima pemasok ke PGN hingga ke meter pelanggan,” terangnya.
Terkait permintaan price review yang akhir-akhir ini hangat dibahas, PGN dalam konfirmasinya, akan mendukung BP Migas dalam meningkatkan keekonomian harga gas di hulu. “Berdasarkan kontrak beli gas untuk wilayah Jatim, harga beli gas PGN paling rendah adalah US$5 per mmbtu dan yang tertinggi lebih dari US$7 per mmbtu.
Terkait pasokan gas ke PGN dari berbagai operator Migas, ia mengatakan dalam waktu dekat akan mendapatkan tambahan pasok gas lagi di Jatim pada awal tahun 2012. “PGN tidak berhenti mencari tambahan pasok gas untuk dapat menjamin security of supply bagi pelanggannya, sambil tetap terus berusaha mempertahankan efisiensi biaya operasinya,” pungkasnya.kabarbisnis.com
