Surabaya dan Malang, Kota Terparah Kasus Kekerasan Terhada Anak

ilustrasi:republika.co.id

Kota Surabaya dan Malang mencatatkan diri sebagai daerah dengan kasus kekerasan anak tertinggi di Jawa Timur. Menurut keterangan Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Anak pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Timur, Hargandono di Pacitan, tingginya angka pelanggaran hak anak dilatarbelakangi kompleksitas permasalahan di kota metropolitan.

“Kepadatan penduduk, meningkatnya urbanisasi, serta tingginya kebutuhan hidup yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat ikut mendorong terjadinya kekerasan ataupun pelanggaran hak anak,” terangnya.

Di Kota Surabaya yang tercatat sebagai daerah dengan kasus kekerasan anak tertinggi se-Jatim, selama periode 2010, angka kasus kekerasan anak tercatat tembus hingga 117 kasus. Di posisi kedua diduduki Malang dengan jumlah kasus mencapai sekitar 80-an kasus.

Jenis kasusnya juga beragam, mulai kekerasan fisik, pelecehan seksual sampai eksploitasi anak di bawah umur untuk menjadi pekerja seks atau pengemis.

Hargandono lalu mencontohkan kasus yang terjadi pada Juni lalu, dimana seorang pelajar kelas IX dari salah satu SMP negeri di Surabaya menjual temannya sendiri ke lelaki hidung belang dengan imbalan ratusan ribu rupiah untuk sekali kencan.

Sebelumnya, di akhir tahun 2010 lalu sejumlah pelajar perempuan berusia belasan tahun juga dijual rekannya sendiri.
“Seperti kemarin terjadi ekploitasi seksual oleh kawannya di Surabaya. Temannya sendiri jadi mami,” tandasnya.

Menurut dia, selain keluarga, lingkungan juga turut berperan dalam memperlakukan anak. Salah satu sistem sosial yang menurutnya masih cukup baik adalah yang ada pada masyarakat tradisional, seperti halnya terjadi di lingkungan masyarakat suku Tengger.republika.co.id

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim