ilustrasi: loperkoranpunya.blogspot.com
Empat opsi jalur tol dalam kota Surabaya ditawarkan Pemprov Jawa Timur dalam rapat Pansus Raperda Rancangan Tata Ruang Wilayah Jawa Timur 2012-2020. Opsi itu :
1. Aloha-Wonokromo-Tanjung Perak menyusuri rel KA
2. Aloha-Waru-Tol Juanda-Lingkar Luar Timur-Tanjung Perak
3. Aloha-Waru-Wonokromo-Kali Jagir-MERR Tanjung Perak. Terintegrasi dengan interchange tol existing Wonokromo.
4. Sepanjang-Wonokromo-Kalimas-Tanjung Perak.
Jalaluddin Alham anggota Pansus Raperda RTRW Provinsi Jawa Timur 2012-2020 mengatakan kebuntuan pembahasan raperda terkait belum sepakatnya tol dalam kota Surabaya antara Pemprov Jatim-Pemerintah Pusat dengan Pemkot Surabaya sudah ada titik temu.
Diantara yang disepakati adalah tentang penambahan jalan di dalam kota Surabaya yang jadi tanggungjawab bersama Pemerintah Pusat-Pemprov Jatim-Pemkot Surabaya. Ini untuk imbangi pertumbuhan kendaraan yang tahun 2020 mendatang akan membengkak 4 kali lipat dibandingkan tahun ini.
Secara pribadi, Jalaluddin Alham memilih opsi ketiga, Aloha-Waru-Wonokromo-Kali
Jagir-MERR Tanjung Perak. Terintegrasi dengan interchange tol existing Wonokromo. “Opsi ini akan mengoptimalkan jembatan Suramadu dan meningkatkan potensi ekonomi di Madura,” kata dia.
Sementara itu Purnomo Ketua Tim Anti Penggusuran Masyarakat Pinggir Rel Surabaya (TAP MPRS) mengatakan menolak opsi yang menimbulkan penggusuran permukiman masyarakat. “Kalau ada penggusuran, kami akan turun ke jalan menolak pembangunan tol tengah,” kata dia.
Jalaluddin Alham mengatakan Raperda ini harus tuntas dan disahkan akhir Nopember 2011 sehingga bisa jadi acuan bagi pengembangan tata ruang wilayah Jawa Timur dan kabupaten/kota di Jawa Timur.
Hadi Prasetyo Asisten III Pemprov Jawa Timur mengatakan untuk menjembatani perbedaan pendapat dalam pembahasan Raperda RTRW, Pemprov menawarkan poin-poin yang belum disepakati dituangkan dalam legal drafting yang bersifat umum. Selanjutnya akan dilakukan pembahasan setelah Raperda disahkan.
Seperti diberitakan kemarin, Walikota Surabaya tidak hadir dalam rapat Pansus RTRW di Gedung DPRD Jatim. Gubernur Jawa Timur pun akhirnya tidak jadi hadir dalam rapat itu karena Walikota Surabaya tidak hadir. suarasurabaya.net
