61 Warga Afganistan Terjaring Razia di Tuban

ilustrasi: kompas

Kepala Polres Tuban Ajun Komisaris Besar I Nyoman Lastika, memaparkan, mereka terjaring saat jajaran Polres Tuban menggelar razia teroris pasca-ledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo , Jawa Tengah. Razia digelar juga di wilayah perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah di Kecamatan Bancar.

Polisi memeriksa semua kendaraan yang lewat, termasuk lima mobil travel yang membawa 61 warga negara asing itu. Saat diperiksa warga asing itu tidak bisa menunjukkan dokumen resmi, termasuk paspor.

Mereka hanya membawa surat keterangan dari badan dunia yang menangani pengungsi, UNHCR. ”Mereka mengaku berangkat dari Jakarta menuju Bali untuk selanjutnya mencari suaka politik di Australia,” kata Lastika.

Sebelumnya, pada 29 April lalu, sebanyak 12 warga Afganistan tertangkap di Tuban secara tidak sengaja. Ketika itu mereka berangkat dari Bogor, Jawa Barat, menuju Surabaya, menggunakan minibus bernomor polisi L 7728 A yang dikemudikan Andi Tri Santo, warga Sidoarjo. Sekitar pukul 11.30, tepat di Jalan Raya Tuban-Semarang Kilometer 20 di wilayah Jenu, minibus bertabrakan dengan truk gandeng N 9031 UY. Sejumlah imigran mengalami luka di kaki dan kepala.

Saat hendak menolong, warga khawatir mereka terlibat jaringan teroris sehingga melaporkan ke polisi terdekat. Saat polisi datang imigran kabur. Awalnya hanya tujuh orang yang tertangkap di areal persawahan, dua orang tertangkap warga di kawasan hutan Desa Temaji sekitar pukul 16.00, tiga orang lagi di terminal lama Tuban pada pukul 17.20. kompas.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim