Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf memberikan kesempatan bagi warga yang bergabung dalam kelompok 45 rukun tetangga (RT) korban lumpur Lapindo untuk menggelar aksi unjuk rasa. Kendati demikian, warga sebaiknya tidak menutup jalan karena justru akan menyulitkan warga lain.
Hal ini dikemukakan Saifullah Yusuf kepada wartawan seusai penyerahan rekor MURI pelayanan SIM 24 jam selama tujuh hari di Taman Bungkul, Surabaya, Senin (26/9/2011). Ia mengatakan, warga dari 45 RT sebaiknya bersabar menunggu hasil verifikasi tim dari Kementerian Pekerjaan Umum yang sedang berjalan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui tim sudah membawa aspirasi warga tersebut supaya bisa dipenuhi secara bertahap. Bahkan, saat ini pemerintah pusat, terutama Kementerian Pekerjaan Umum sedang memverifikasi 45 RT untuk mengetahui dan merekomendasi kawasan yang layak mendapatkan ganti rugi atau mendapat bantuan sosial.
“Pemerintah pusat sudah berjanji paling lambat pada Desember semua sudah jelas, dan bahkan kemungkinan November sudah ada hasilnya. Jadi, saya minta teman-teman bersabar untuk menunggu hasil verifikasi yang dilakukan pemerintah pusat. Proses sama juga dialami oleh warga sembilan RT,” katanya.
Saifullah juga mengatakan, dia sangat memahami aspirasi yang disampaikan warga kelompok 45 RT. Kendati demikian, warga jangan membuat aksi dengan menutup jalan karena justru akan membuat semua pihak mengalami kerugian.
“Katakanlah orang yang mau pergi ke rumah sakit terkendala jalan macet panjang. Maka dari itu, silakan menyampaikan demonstrasi, silakan menyampaikan aspirasinya. Harapan kami, tolong jangan menutup jalan karena itu mengganggu kepentingan publik,” ujarnya.
“Sekali lagi, kita sama-sama berjuang. Femi tertibnya, jangan menutup jalan,” ungkapnya. kompas.com