Kekeringan Belum Siaga Bencana

Waduk Sutami/MICOM

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menyatakan kekeringan yang melanda 20 kabupaten belum berstatus siaga bencana. Pasalnya kekeringan hanya berskala rumah tangga yang kekurangan air bersih.

“Kekeringan (di Jatim) belum masuk siaga bencana,” tegas Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf menjawab pertanyaan Media Indonesia di Universitas Negeri Malang.

Ia menjelaskan kekeringan yang melanda 20 kabupaten tersebut hanya terjadi di skala rumah tangga karena kekurangan air bersih. Untuk mengatasi hal itu Pemprov Jatim sudah memberikan bantuan air bersih, tandon air, dan jerigen di masing-masing desa yang kekeringan.

Sedangkan untuk kebutuhan irigasi, lanjut dia, ketersediaan air dalam kondisi aman yang dicukupi dari cadangan air di sejumlah waduk.

Tetapi pengaturan dan pembagian air harus diatur dengan baik karena di musim kemarau ini petani membutuhkan air cukup banyak untuk menanam palawija. “Untuk irigasi alhamdulillah cukup,” ujarnya.

Sedangkan dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di 20 kabupaten, Pemprov Jatim bersama pemerintah kabupaten/kota secara berkala mendistribusikan air setiap harinya kepada warga korban kekeringan.

“Kami memiliki 130 mobil tangki air bersih, dan cadangan 100 mobil tangki air setiap hari,” katanya.

Kabupaten yang mengalami kekeringan seperti dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim yakni Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Nganjuk, Jombang, Lamongan, Malang, Bojonegoro, Blitar, Kediri, Tuban, Sampang, Bangkalan, dan Lumajang. Termasuk Situbondo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, dan Pasuruan.

Ia memastikan ketersediaan air baku mencukupi. Hal itu seperti yang diungkapkan Kepala Bagian Humas Perum Jasa Tirta I Tri Hardjono mengatakan elevasi atau tinggi permukaan air di lima waduk di Jatim masih aman atau di atas pola.

Ia menegaskan pantauan terkini pola elevasi di waduk Sutami, Malang, mencapai 266,65 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kondisi aktual di waduk itu 267,44 mdpl. Sedangkan low water level atau batas minimum elevasi Sutami 260 mdpl.

Demikian pula dengan waduk Selorejo, Malang, pola elevasi 614,45 mdpl, aktual 617,91 mdpl, sedangkan low water level 606 mdpl. Untuk waduk Wonorejo, Tulungagung, pola elevasi 166,75 mdpl, aktual 168,02 mdpl, dan low water level 153 mdpl.

Waduk Bening, Madiun, pola elevasi 98,15 mdpl, aktual 102,58 mdpl, dan low water level 96 mdpl. Laporan harian di waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, juga aman. Pola elevasi 130,45 mdpl, aktual 130,59 mdpl, dan low water level 128 mdpl.

“Ketersediaan air untuk PLTA, pertanian, industri dan PDAM dalam kondisi aman serta tercukupi,” ujarnya. MICOM

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim