Beras Impor Membanjir, Pemprov Mengaku Kecolongan

ilusstrasi: MICOM

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menyatakan belum mengetahui masuknya beras impor dari Vietnam di Jatim kendati sudah masuk gudang Bulog dalam dua bulan terakhir.

Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf menjawab pertanyaan Media Indonesia di Universitas Negeri Malang, mengatakan tetap konsisten dengan kebijakan Gubernur Jatim Soekarwo yakni tetap menolak beras impor.

“Saya belum mengetahui kedatangan beras impor (dari Vietnam). Nanti kita cek,” ujarnya.

Ia menjelaskan masuknya beras impor harus seizin gubernur. Demikian pula dengan permintaan tambahan yang dicukupi dari impor juga melalui surat gubernur. “Kalau butuh (impor beras) Pak Gubernur akan kirim surat,” katanya.

Ditanya tentang sikap Pemprov Jatim terkait masuknya beras dari Vietnam melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pelabuhan Probolinggo dan Banyuwangi, ia menyatakan belum bisa berkomentar.

“Belum bisa komentar. Nanti saya cek. Saya belum tahu (kedatangan beras impor),” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Kantor Bulog Divisi Regional (Divre) Jatim menyatakan beras impor dari Vietnam yang sudah datang sebanyak 54.800 ton dari total 84.450 ton.

Menurut rencana beras impor ini akan dititipkan pada gudang Bulog di Surabaya Selatan dan Malang. Sebelumnya beras impor sudah dititipkan di gudang Bulog Surabaya Utara dan Kediri. MICOM

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim