Tangani Kelangkaan Air

ilustrasi: mediamataraman.co.id

Sejumlah pemerintah daerah mengambil langkah antisipasi terhadap dampak kemarau dengan mengoperasikan sumur dalam, memperpendek waktu pengeringan bendung, mengirimkan air bersih, memperbaiki dam, dan membangun embung-embung baru.

Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengimbau petani untuk segera mengoperasikan sumur karena waduk mulai mengering. Apalagi, saat ini waduk mengering lebih cepat dari perkiraan karena tingginya sedimentasi

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Madiun Budi Tjahjono mengatakan, pengoperasian sumur dalam atau sumur Proyek Pengembangan Air Tanah paling mendesak dilakukan di Madiun Utara. Alasannya, air di , Waduk Dawuhan, dan Waduk Kedungbrubus, yang merupakan penyangga irigasi, telah habis. ”Pemerintah siap membantu petani mengoperasikan sumur dalam, baik melalui himpunan petani pengguna air maupun melalui dinas pengairan dan dinas pertanian. Apalagi, di Madiun, pemeliharaan sumur ini cukup bagus,” ujarnya.

Di Madiun Utara total ada sekitar 56 unit sumur dalam yang terdiri dari enam sumur di dekat Waduk Dawuhan dan 50 sumur di dekat Waduk Notopuro.

4.000 hektar sawah

Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Kasno menuturkan, jalan satu-satunya untuk menyelamatkan 4.000 hektar sawah yang terancam kekeringan berat di Cirebon, Jawa Barat, yakni menangguhkan pengeringan. ”Pengeringan yang seharusnya berlangsung sebulan akan dipotong menjadi 15 hari saja, yakni pada 1-15 Oktober,” kata Kasno.

Menurut catatan BBWS Cimanuk-Cisanggarung, hingga September 2011 debit air Bendung Rentang hanya 9 meter kubik (m3) per detik. Kondisi ini jauh merosot dibandingkan debit air saat musim hujan, yakni 500 m3 per detik.

Sejumlah petani di Kapetakan, Cirebon, yang berbatasan dengan wilayah Karangkeng, Indramayu, mengeluhkan tidak adanya tindakan apa pun dari pemerintah berkaitan dengan kekeringan.

Hal itu berbeda dengan Pemkab Probolinggo, Jatim, yang mengirim air bersih dengan mobil tangki ke delapan kecamatan yang kekeringan. Pemkab juga memperbaiki dam-dam yang rusak, serta diusulkan membangun embung baru. Pengiriman air bersih sudah dilakukan secara bergiliran sejak beberapa waktu lalu. Air bersih diambil dari Mata Air Ronggojalu.

Dua waduk baru

Dua waduk baru akan dibangun di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tahun 2012, sebagai solusi atas kekurangan air bersih. Waduk di Teritip untuk menyuplai terutama kawasan Balikpapan Timur, sedangkan Waduk Wain di Balikpapan Barat dibangun seiring dibangunnya Kawasan Industri Kariangau.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Balikpapan Suryanto mengatakan, pemerintah pusat telah menyetujui untuk mengucurkan anggaran. ”Pengerjaan fisik kedua waduk itu dimulai 2012. Bendung Wain lebih dulu dibangun,” ujarnya.

Ketersediaan air bersih menjadi masalah bagi warga Kota Balikpapan, terutama di Kecamatan Balikpapan Barat, Timur, dan Utara. Sumber air PDAM Balikpapan dari Waduk Manggar yang berkapasitas 900 liter per detik. Waduk ini memasok hampir 75 persen sumber air warga Balikpapan. kompas.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim