Pemkab Lumajang Siapkan 205 Ambulans Desa

Ilustrasi:kompas.com

Untuk melengkapi tugas bidan dan paramedis, pemerintah kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyiapkan 205 unit mobil ambulans desa untuk kepentingan pasien di desa-desa.

Dari rencana 205 unit mobil ambulans yang disiapkan, hingga kini baru 43 unit yang sudah ada.

Hal itu diungkapkan Bupati Lumajang, Syahrazad Masdar, kepada Kompas di ruang kerjanya di Kantor Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, belum lama ini.

“Saya merasakan betapa susahnya kepala desa kalau ada warganya yang sakit, sementara kepala desa itu tidak mempunyai kendaraan roda empat. Padahalorang sakit atau melahirkan itu butuh penanganan kesehatan yang cepat di puskesmas atau rumah sakit. Dari situ kami mewujudkan mobil ambulan di setiap desa di Lumajang,” ujar Masdar

Menurut dia, semula ia merancang 205 unit mobil ambulans desa untuk 205 desa di Kabupaten Lumajang. Namun, rencana awal 205 unit ambulans, hingga saat ini baru terwujud 43 unit ambulans.

“Sebenarnya, target kami setiap tahun 30 unit ambulans. Daerah yang medannya sulit dan jauh dari pusat kota, kami prioritaskan untuk mendapatkan terlebih dulu,” tambah Masdar.

Akan tetapi, pada tahun 2010, ia harus nonaktif setahun karena harus menghadapi tuduhan korupsi di Pengadilan Negeri Jember. Tuduhannya itu terkait saat ia menjadi pelaksana tugas Bupati Jember. Akibatnya, salah satu program pengadaan ambulans tidak berjalan efektif. Waktu itu, Masdar menghadapi tuduhan di kala ia menjadi pelaksana tugas Bupati Jember.

Mahkamah Agung akhirnya membebaskan Masdar, dan DPRD menetapkannya kembali tugasnya sebagai bupati hingga 2013 mendatang. “Kami ingin, setiap tahun 40 unit sehingga di akhir masa jabatan sudah terpenuhi 200 unit. Akan tetapi semuanya tergantung anggaran dan persetujuan DPRD,” tambah Masdar lagi.

Sementara, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, Buntaran, tahun ini ia mengajukan 30 unit mobil ambulans, akan tetapi DPR hanya menyetujui 10 unit. “DPRD memilih dananya diarahkan untuk membangun infrastruktur,” kata Buntaran.

Di akhir tahun, diharapkan ambulan desa Lumajang bisa bertambah menjadi 53 unit. Untuk satu unit mobil ambulan disiapkan dana Rp 170 juta yang diambil dari APBD. Namun, untuk operasionalnya, diambilkan dari alokasi dana desa (ADD), yang besaran anggarannya diputuskan berdasarkan musyawarah desa.

Bermanfaat

Secara terpisah, bidan di Pos Kesehatan Desa Sumberwringin, Kecamatan Klakah, Lumajang, Imamah Qhosirotut, mengakui dengan adanya mobil ambulan desa, pelayanan Poskesdes menjadi lebih optimal.

“Kami dapat menjangkau pasien yang sakit keras di mana pun di ujung desa. Warga yang akan melahirkan pun bisa dibawa dan melahirkan di Poskesde. Dengan mobil ambulans, pasien yang sakit keras juga dapat dirujuk ke puskemas ataupun rumah sakit umum di luar kecamatan maupun ke kota,” kata Imamah.

Sebelum ada ambulans desa, Imamah mengaku pasien mengalami kerepotan. Tetap tinggal di rumah dan menghadapi kematian atau ditandu.

Kepala Desa Sumberwringin Abd Rohman juga mengakui hal yang sama. “Warga yang sakit dan perlu dirujuk ke Puskesmas Klakah dengan jarak 7 kilometer, sekarang ini mudah ditempuh. Kami juga tak khawatir jika harus membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Suyoto di Lumajang meskipun jaraknya 24 kilometer, ” papar Abd Rohman.

Ambulans desa memang menjadi salah satu persyaratan bagi Desa Siaga, untuk menopang “Gerbangmas Siaga” dan capaian target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015.

Meskipun sudah menjadi kebijakan pemerintah, belum banyak desa di kabupaten yang memiliki ambulans desa. Catatan Kompas, selain Lumajang, di antaranya baru Desa Kemamang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan Kabupateng Bengkalis, Provinsi Riau yang punya. kompas.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim