Kesulitan Pakan, Produksi Susu Sapi Perah Stagnan

ilustrasi: surabayapost.co.id

Produksi susu sapi perah di Jatim yang hanya 1,5 juta liter per hari, dinilai tidak mencukupi untuk kebutuhan Industri Pengolahan Susu (IPS) yang ada. Apalagi, saat ini peternak kesulitan pakan ternak akibat musim kemarau yang panjang.

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Timur, Sulistyanto mengatakan, perkembangan produksi susu di Jawa Timur hingga bulan Agustus kemarin masih stagnan. Padahal, kebutuhan susu di dalam negeri terbilang tinggi, yakni mencapai 6 sampai 6,5 juta liter per hari. Sedangkan produksi nasional hanya mencukupi 1,6 juta liter per hari.

“Produksi susu sapi perah di Jatim masih 1 juta liter per hari dari 140 ribu ekor sapi. Dari jumlah itu yang diserap oleh PT Nestle 700 ribu liter per hari, didistribusikan ke luar Jatim 180 ribu liter per hari, sisanya kebutuhan konsumsi masyarakat dan beberapa pabrik susu yang butuh 200 ribu liter per harinya. Jumlah produksi jauh dari kebutuhan market yang ada,” katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur KOP SAE Pujon Kabupaten Malang itu menambahkan, kekurangan produksi susu sapi perah untuk tahun ini rata-rata 300 ribu-400 ribu liter per harinya. Untuk kebutuhan IPS mencapai 500 ribu – 600 ribu liter perhari.

Namun, besarnya kebutuhan susu sapi perah untuk IPS tidak dibarengi dengan produksinya. Banyaknya industri susu yang berkembang, menuntut pertenak untuk segera menambah jumlah produksinya. “Tapi peternak sekarang kesulitan pakan ternak akibat musim kemarau. Sementara harga pakan konsentrat cukup tinggi, yakni Rp 2.280 per kg,” katanya.

Selain itu, akibat kekurangan pakan ternak membuat sapi kekurangan nutrisi sehingga produksi susunya turun. Jika dihitung, rata-rata 1 ekor sapi bisa menghasilkan 8-9 liter susu per hari. Di samping itu, akibat yang lain adalah populasi sapi berkurang karena kawin suntik yang lamban. “Sebenarnya bisa ditambah asalkan sapi diberi konsentrat yang cukup, rumput juga dipenuhi. Tapi untuk menambah itu modalnya mahal, sedangkan harga susu belum ada penyesuaian. Ini harus dipertimbangkan oleh semua, bukan hanya GKSI dan industri saja,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sulis mengatakan harga susu sapi perah saat ini mencapai Rp 3.400-Rp 3.500 per liter di tingkat peternak. Jika di Koperasi, harganya mencapai Rp 3.700 per liter. Harga itu dinilai rendah karena harga komoditi sudah mengalami kenaikan. Dia berharap, pemerintah bisa memperhatikan kondisi peternak saat ini secara serius. “Kami sudah bicara dengan para stakholder agar harga susu dinaikkan. Jika merunut dengan kondisi saat ini, harga susu memang layak untuk dinaikkan sebesar 15 %.,” ujarnya.

Pada tahun 2010 lalu, populasi sapi perah sebanyak 139.065 dengan jumlah peternak 37.826. Sementara tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 11,9 liter per kapita per tahun. Menurut Sulis, peran strategis pemerintah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan persusuan Nasional. Sejauh ini, peran pemerintah dengan memberikan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) dengan bunga 5% dengan jangka waktu 6 tahun masih sulit diserap. Pasalnya, syarat untuk mendapatkannya terlalu rumit karena harus ada jaminan sertifikat dan segala macamnya.

“Kalau Pemerintah tidak menangani secara serius dengan menambah populasi sapi dan juga irigasi, produksi susu sapi perah akan tetap. Sedangkan pabriknya bertambah. Yang terjadi adalah impor. Impor sapi harganya Rp 20 juta per ekor. Kalau pemerintah tidak cepat mengambil kebijakan, harga itu bisa naik menjadi Rp 25 hingga Rp 30 juta per ekor. Karena sapi di New Zealand dan Australia sudah banyak yg dibeli oleh Brazil dan China. China berani membeli dengan harga yang lebih tinggi,” ungkapnya. surabayapost.co.id

3 Komentar Pembaca

  1. kita harus mengembangkan lagi daerah yang berpotensi, bukan hanya di malang, probolinggo dll.. tp di magetan atau iklim yang tropis…karena malang dll udh penuh atau dibilang kebutuhan rumput tidak mencukupi dan lahan terbatas

  2. saya menawarkan tepung garut perkilo 3500 sedangkan ada barang 90 ton bos saya butuh uang bos no tlp saya 08574910810

  3. makanan apa yg bisa memperbanyak susu sapi

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim