Subsidi transportasi untuk distribusi pangan di Jawa Timur menjelang Lebaran diklaim mampu menghemat Rp 250 miliar. Karenanya pola distribusi bersubsidi ini kemungkinan besar akan dikembangakan.
“Ini adalah usaha Pemprov Jatim untuk memperpendek rantai distribusi bahan pangan di Jatim, dan hasilnya dalam pantauan kami cukup memuaskan. Karenannya kami berharap bisa melanjutkan program ini untuk menekan harga pangan menjelang Lebaran,” kata Gubernur Jatim Soekarwo di sela buka puasa bersama dengan Dewan Pimpinan Daerah pengusaha real estat Indonesia (REI) Jatim, Kamis (11/8/2011).
Ke depannya, Pemrov Jatim akan menggandeng lebih banyak pabrikan untuk memastikan rantai distribusi dari produsen sampai ke konsumen seminim mungkin. Dengan demikian, lonjakan hargaakibat tingginya biaya transportasi bisa diminimalkan.
Saat ini Pemprov Jatim sudah menggandeng produsen minyak goreng, terigu, gula dan Perum Bulog untuk diberikan subsidi transportasi.
Menurut Soekarwo, hasil pantauan pasar di beberapa kota dan kabupaten di Jatim menunjukkan harga bahan kebutuhan pangan mengalami penurunan. Harga beras dan terigu misalnya, turun rata-rata Rp300 per kg, sedangkan minyak goreng harganya turun antara Rp200 Rp 300 per kg.
Sementara komoditas ayam kampung dan daging sapi harganya masih relatif stabil yakni berkisar Rp55.000 hingga Rp60.000 per kg untuk daging sapi dan Rp40.000 per kg untuk ayam kampung. kabarbisnis.com