Raskin Diharapkan Tekan Inflasi

ilustrasi: kabarbisnis.com

Kantor Bank Indonesia (BI) Surabaya memperkirakan laju inflasi di Jawa timur pada triwulan III-2011 akan berada di kisaran 4,90% – 5,40%. Angka tersebut lebih rendah bila dibandingkan inflasi triwulan II-2011 yang tercatat sebesar 6,26%.

“Dari 7 kota besar di Jatim yang masuk penghitungan BI, kami memperkirakan laju inflasi triwulan III/2011 akan berada di bawah triwulan II/2011. Ini karena pada triwulan III pemerintah menggelontorkan beras untuk rakyat miskin sampai 2 kali pada bulan Agustus ini dan kami perkirakan bisa mengerem laju inflasi,” kata Peneliti Ekonomi Madya Senior Kantor Bank Indonesia Surabaya, Soekowardojo, Kamis (11/8/2011).

Selain itu, datangnya musim panen padi pada akhir triwulan III tahun ini juga membuat pasokan beras yang menjadi salah satu bahan pokok paling berpengaruh terhadap inflasi menjadi aman. Berdasarkan data badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG), sampai dengan akhir triwulan III-2011 sebagian besar wilayah di Jatim masih akan mengalami musim kemarau, dan sebagian kecil lainnya di bagian selatan Jatim akan memasuki musim hujan di bulan September 2011.

Musim kemarau yang terjadi diyakini berlangsung dengan intensitas normal, sehingga relatif kondusif dalam mendukung produktivitas pertanian.

Ia menjabarkan, dari sisi non fundamental, pergerakan harga pada kelompok bahan makanan (volatile food) pada triwulan III-2011 diperkirakan akan meningkat.

Sementara itu, beberapa faktor pendorong kenaikan harga di masyarakat adalah tingginya konsumsi masyarakat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri. Pada momen ini, permintaan bahan makanan strategis seperti telur ayam, daging ayam dan daging sapi akan meningkat tajam.

Risiko tekanan inflasi juga diperkirakan akan datang dari sektor imported inflation terkait dengan tren kenaikan harga komoditas internasional serta kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya stabil.

Di sisi lain, Inflasi administered prices diperkirakan tidak memberikan tekanan yang cukup berarti.

Kebijakan pemerintah daerah (di 7 kota) untuk menaikkan tarif-tarif tertentu yang merupakan kewenangannya sebagian besar telah terealisasi di awal tahun, sehingga potensi inflasi kedepan dari kelompok administered price relatif terbatas. kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim