Surabaya Overload Mall, Investor Hitung Ulang

ilustrasi: kabarindo.com

Menjamurnya mal di Kota Surabaya membuat Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur mengeluarkan peringatan agar para pemilik modal berhitung ulang ulang untuk berinvestasi di bisnis ini. Ketua APPBI Jatim, Didi Woelyadi Simson menegaskan, jumlah mal yang ada di Surabaya kini sudah overload. Jika pembangunannya semakin banyak, bisa dipastikan pengelola akan menanggung kerugian lantaran investasi mereka berhenti terlalu lama.

“Jika dilihat dari jumlah penduduk Surabaya yang sekitar 3-4 juta orang, dengan saat ini ada 22 mal yang beroperasi, bisa dibilang jumlahnya masih belum banyak. Tapi yang perlu diketahui dalam bisnis mal di Surabaya, pelakunya tenant-nya hanya itu-itu saja. Akibatnya masyarakat Surabaya bosan,” ujarnya, ketika dihubungi, Kamis (4/8/2011).

Ia menegaskan, jika tingkat keterisian (okupansi) tentant dan pengunjungnya suatu mal masih dibawah 70%, berarti mal tersebut masih merugi. Ia pun mengakui dari 22 mal yang ada di Surabaya saat ini, masih banyak yang okupansinya di bawah 70% bahkan ada beberapa yang di bawah 50%.

”Pasti kalau okupansi tentantnya masih dibawah 70%, mal tersebut masih rugi, karena biaya operasional mal saat ini sangat besar, terutama listrik berkontribusi mencapai 50% lebih,” ujar Didi.

Ia menggambarkan, untuk Pasar Atom Mall di mana dia menjadi pengelola, biaya operasional bulanan saat ini mencapai Rp 2 miliar dengan 1.500 tenant dan tingkat okupansi 99%. Dengan okupansi dibawah 70%, bukan tidak mungkin mal-mal yang ada di Surabaya akan mati suri lantaran pemasukan dan biaya opersional tidak sebanding.

“Itulah sebabnya saya menghimbau agar para investor jangan terburu menginvestasikan dananya untuk bangun mal di Surabaya,” tandasnya.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim