Kinerja produksi industri manufaktur di wilayah Jawa Timur, baik sedang maupun besar menunjukkan tren pertumbuhan. Namun, pertumbuhannya sangat minim. Pada triwulan II/2011 tercatat pertumbuhannya mencapai 2,23% dibanding triwulan I/2011.
Pencapaian ini lebih tinggi dari nasional yang pertumbuhan produksi industrinya selama triwulan yang sama hanya sebesar 1,56%.
“Beberapa industri di Jatim pada triwulan II/2011 mengalami pertumbuhan, namun ada juga yang mengalami penurunan. Dan kalau dilihat dari rata-rata, maka pertumbuhan kinerja produksi industri manufaktur besar dan sedang di Jatim mencapai 2,23%,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Irlan Indrocahyo, Surabaya, Selasa (2/8/2011).
Industri yang mengalami pertumbuhan produksi adalah industri kimia dan barang dari kimia sebesar 10,17%, industri furniture dan pengolahan lainnya sebesar 8,20%, industri karet dan barang dari karet serta barang dari plastik sebesar 8,19%, industri logam dasar 7,12% dan industri tembakau sebesar 5,49%.
Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi selama triwulan II/2011 adalah industri mesin listrik turun sebesar 5,75%, industri kayu dan barang dari kayu turun 3,55%, industri kendaraan bermotor turun 3,53%, industri barang dari logam turun 2% serta industri tekstil turun 1,72%.
“Jika dibandingkan dengan triwulan II/2010, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada tahun ini naik 5,28%,” tekannya.
Industri Mikro Kecil
Jika produksi industri manufaktur sedang dan besar di Jatim pada triwulan II/2011 mengalami pertumbuhan sebesar 2,23%, maka industri mikro kecil justru naik lebih besar, mencapai 2,27%.
Sementara jika dibandingkan pada triwulan I/2011, pertumbuhannya justru lebih kecil. “Pertumbuhan industri mikro kecil Jatim di triwulan II ini sedikit lebih rendah dibanding pertumbuhannya pada triwulan I/2011 yang mencapai 2,32%,” pungkas Irlan. kabarbisnis.com