Lima Investor Minat Bangun PG Baru

Ilustrasi

Terbukanya peluang pembangunan pabrik gula (PG) di Jatim, kini ada lima investor yang sudah menyatakan minatnya untuk membangun PG baru. Sebelumnya, Gubernur menyatakan, ada empat PG baru akan dibangun di Jawa Timur.

Kelima perusahaan itu, yakni PT Kebun Tebu Mas yang akan berinvestasi di Lamongan, PT Gula di Kabupaten Mojokerto, PT Permata Tene di Kabupaten Probolinggo, PT Kencana Gula Manis di Kabupaten Blitar, dan PT RNI di Kab Malang wilayah Selatan.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA mengatakan, dari kelima investor itu, hanya PT Kebun Tebu Mas menunjukkan keseriusannya,  mempresentasikan pada Bupati Lamongan dan miliki beberapa surat kelengkapan izin. “Tapi, mereka belum membeli lahan tanam tebu,” tambahnya..
Namun sejauh ini ke lima investor ini masih belum ada kepastian. Pasalnya, tak satu pun dari lima investor itu menghadap ke gubernur. “Mereka sudah menyampaikan minatnya pada kepala daerah yang bersangkutan, belum ketemu Gubernur Jatim. Disamping itu,  pendirian PG baru itu harus ada persetujuan gubernur,’’ paparnya.
Sebelumnya Gubernur Soekarwo kini sudah membuka peluang pendirian PG baru, asalkan para investor itu memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya adalah di daerah tersebut belum ada PG dan bahan baku tebunya bisa dikembangkan untuk penuhi kebutuhan gilingnya.
“Pak Gubernur kini lebih menginginkan pendirian PG lebih diarahkan ke wilayah pesisir Pantai Utara (Pantura) Jatim di wilayah Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan. Tak menutup peluang pula untuk didirikan pabrik di Madura, khususnya di Bangkalan dan Sampang,” katanya.

Guna mengetahui peluang didirikannya PG baru di Jatim, Samsul menjelaskan, potensi produksi tebu dan gula Jatim. Untuk produksi tebu nasional pada 2010 lalu mencapai 2,3 juta ton dan untuk kebutuhan konsumsinya mencapai 2,8 juta ton, sehingga 500 ribu ton sisanya diperoleh dari impor gula dari luar negeri.
Dari jumlah produksi itu, Jatim menyumbang 1.014.000 ton. Untuk konsumsi sendiri bagi masyarakat Jatim pertahunnya sekitar 370 ribu ton dan untuk mamin 100 ribu ton dan sisanya atau surplus 530 ribu ton yang dibagikan untuk daerah di luar Jatim.
Total produksi gula Jatim 2010 itu diperoleh dari tebu sebanyak 16 juta ton dari penggilingan di 31 PG yang ada. Dari 16 juta ton tebu itu dengan masa giling 160 hari, perharinya 31 PG itu harus menggiling 100 ribu tcd (ton cane day/ton tebu perhari). Sayangnya, masih ada berbagai kendala dari kurangnya pasokan tebu dan perbaikan mesin yang menyebabkan masa giling melebihi yang ditentukan yakni sampai lebih dari 180 hari.
Sementara tahun 2014 mendatang, produksi gula nasional ditargetkan mencapai 3,5 juta ton dan Jatim ditargetkan memproduksi 1,6 juta ton. Upaya memperoleh 1,6 juta ton, Jatim harus bisa menghasilkan produksi tebu hingga 20 juta ton. Jika masa giling 160 hari per tahunnya bisa dilakukan, maka dari 31 PG yang ada perharinya harus menggiling 125 ribu tcd. Dengan kapasitas giling yang saat ini masih 100 rb tcd, maka masih ada sisa 25 ribu tcd yang harus digiling.“Atas keterbatasan produksi 31 PG di Jatim, maka sangat memungkinkan bisa dibangun beberapa PG baru untuk menggiling 25 ribu tcd,” katanya.

Dari 25 ribu tcd itu, maka bisa berpeluang dibangun lebih dari dua PG baru. Artinya, jika dibangunkan PG dengan kapasitas 5.000 tcd, maka bisa dibangun lima PG baru. Jika dibangunkan PG denga kapasitas 10 ribu tcd maka bisa dibangunkan dua PG besar dan satu PG yang kapasitasnya 5.000 tcd.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, Arum Sabil menyatakan persetujuannya atas rencana didirikannya PG baru di Jatim. “Prinsip, kami sangat mendukung adanya pembangunan pabrik gula baru, karena produski gula dan rendemen bisa semakin kompetitif. Yang terpenting adalah bahan bakunya harus mengambil dari tebu yang ditanam di bumi tanah air Jawa Timur, jangan raw sugar impor,” tandasnya. (rac)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim