ilustrasi: kabarbisnis.com
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur mengklaim pasokan berbagai komoditas bahan pokok di Jatim aman dalam kurun waktu tiga bulan ke depan. Meski demikian, Disperindag memprediksi masih akan ada kenaikan harga hingga 10% pada komoditas kebutuhan bahan pokokmenjelang bulan puasa dan lebaran Agustus Mendatang.
“Secara umum Jatim adalah provinsi produsen komoditas bahan pokok secara nasional. Namun pada bulan puasa hingga menjelang lebaran kami memperkirakan akan ada kenaikan harga bahan pokok antara 5-10 persen,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim, Arifin T Hariadi, Kamis.
Kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok pada bulan Agustus, menurut Arifin dikaibatkan naiknya permintaan pasar terhadap beberapa komoditas pokok. Kenaikan permintaan tersebut biasanya mencapai 20% dibandingkan kondisi normal.
Saat ini saja, komoditas seperti daging dan telur ayam sudah mengalami kenaikan. Untuk menekan kenaikan lebih tinggi, Arifin mengatakan pihaknya kini getol mendesak produsen untuk meningkatkan produksi komoditasnya hingga 20 persen.
“Dengan pasokan yang mampu memenuhi kebutuhan, kenaikan harga otomatis bisa ditekan. Kami juga menghimbau produsen tidak menaikkan harga terlalu tinggi,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika upaya-upaya tersebut tidak membuahkan hasil, pihaknya siap melakukan operasi pasar dengan menggelar pasar murah.kabarbisnis.com
Selain saya sebagai panwaslukecamatan keruak lotim yang juga bergerak dibidang usaha sembilan bahan pokok dengan adanya kenaikan harag tidak ada masalah kalo memeng itu sebagai kebijakan pemerintah namun tentunya harus diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang cukup dan dan membatasi super-super market yang diakomodasi oleh orang-orang kapitalis seperi indomarket, alpamart yang bisa menyengsarakan masyarakat pedagang kecil dan harus menjadi perhatian pemerintah yang segera ditindakianjuti. terimakasih..!!