Serangan Hama Wereng Meluas

ilustrasi: kompas.com

Serangan hama wereng coklat di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, semakin meluas akibat anomali cuaca dan penanaman padi yang tidak serentak.

Selain serangan hama wereng coklat, lanjut dia, hama tikus dan penggerek batang juga menyerang sejumlah lahan pertanian di Lumajang yang luasnya mencapai 4,6 hektare.

Koordinator Hama Penyakit Tanaman Dinas Pertanian Lumajang, Utomo, Minggu (26/6/2011), mengatakan, lahan pertanian yang terserang hama wereng coklat meluas hingga 14 kecamatan dari 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang.

“Hanya tujuh kecamatan saja yang bebas dari serangan hama wereng yakni Kecamatan Gucialit, Senduro, Tempeh, Pasirian, Pronojiwo, Pasrujambe, dan Ranuyoso,” tuturnya.

Sebanyak 14 kecamatan yang terserang hama wereng coklat adalah Kecamatan Klakah, Kunir, Sukodono, Padang, Tekung, Randuagung, Kedungjajag, Jatiroto, Candipuro, Rowokangkung, Lumajang, Yosowilangun, Tempursari, dan Sumbersuko.

“Luas lahan pertanian yang terserang hama wereng di 14 kecamatan mencapai 349,24 hektare akibat anomali cuaca yang menyebabkan serangan hama semakin meluas,” paparnya.

Selain serangan hama wereng coklat, lanjut dia, hama tikus dan penggerek batang juga menyerang sejumlah lahan pertanian di Lumajang yang luasnya mencapai 4,6 hektare. “Serangan tikus menyebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Yosowilangun, Tempeh, Pasirian, dan Tempursari,” katanya.

Utomo menuturkan serangan hama penggerek batang di lahan pertanian sebesar 7,85 hektare yang tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Jatiroto, Sukodono, Padang, Tempeh, Randuagung, dan Kedungjajag.

Disperta Lumajang, lanjut dia, bersama petani melakukan pengendalian terhadap serangan hama secara serentak, agar tidak semakin meluas dan menyebabkan tanaman padi gagal panen (puso).

“Kami juga mendapatkan bantuan pestisida dari Pemprov Jatim untuk mengendalikan serangan hama wereng coklat yang semakin meluas di Lumajang,” tuturnya.

Luas areal sawah yang sudah dikendalikan atas serangan hama dan penyakit tanaman mencapai 2.196 hektare, sehingga lahan pertanian tersebut dapat panen pada waktunya. kompas.com

Komentar Pembaca

  1. atasi wereng dengan BVR… agen hayati pengendali wereng, walang sangit dsb… wereng yg sehat akan tertular BVR apabila bersentuhan dengan wereng yang sudah disemprot menggunakan BVR…

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim