Jabatan Eselon II adalah jabatan strategis untuk memahami visi dan misi pimpinan. Untuk itu, pejabat eselon II merupakan kunci keberhasilan segala pembangunan.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekdaprov Jatim Dr. Rasiyo, MSi saat memberi pengarahan pada pembukaan Diklatpim II Angkatan XXIV Tahun 2011 di Ruang Sasana Praja Diklat Prov. Jatim, Jl. Balongsari Tama Surabaya, Jum’at ( 10/6 ).
Menurut Rasiyo, pejabat eselon II dituntut harus cerdas, pintar, beretika bagus, dan jujur. Ini karena, jabatan strategis ini harus diisi dengan orang- orang yang dapat memahami, mengerti dan mengimplementasikan semua yang terkandung dan yang menjadi tujuan dari visi dan misi pimpinan. Sebab, bila semua kretiria yang menjadi persyaratan dalam jabatan eselon II itu tidak dimiliki, maka semua program dan rencana yang ada dalam visi dan misi tidak terlaksana maksimal.
Selain itu, pejabat eselon II juga harus diduduki orang-orang yang memiliki inovatif, kreatif, dan dapat membangun kebersamaan ke semua, baik ke luar maupun ke dalam organisasinya serta bisa memberikan teladan bagi bawahannya.
Oleh karena itu, lanjut Rasiyo, membangun sistem sangat dibutuhkan dan penting untuk kebersamaan, koordinasi dan kelancaran tugas. Ada lima kunci sukses dalam melaksanakan pembangunan yang harus diperhatikan. Pertama, strategi dan program yang inklusif, merata, dan berkeadilan. Ini hanya dapat diwujudkan dengan adanya pemimpin yang berkualitas dan bertanggung jawab (leadership). Kedua, kebersamaan dan sinergi yang posisitif di semua komponen. Ketiga, dukungan yang luas dari masyarakat karena kontribusi dan dukungan modal sosial (social capital). Keempat, integritas dan etika merupakan syarat bagi pemimpin yang professional. Dan syarat terakhir adalah dapat menciptakan lingkungan yang kondosif dalam berorganisasi.
“Kelima kunci sukses tersebut, bila diimplementasikan dengan baik dan benar maka akan menghasilkan program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Terutama untuk pembangunan serta tugas-tugas pemerintahan akan dapat dilaksanakan dengan baik,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Asmawi Rewansyah, M.Sc mengatakan, seorang pemimpin harus mempunyai gambaran, pandangan dan tujuan kedepan yang lebih baik. Kalau ada pemimpin yang berfikir tetap di tempat tanpa ada perubahan, berarti dia harus diganti karena tidak cocok sebagai seorang pemimpin. Seorang pemimpin, harus berfikir bagaimana yang dipimpin itu menjadi lebih baik dari hari ke hari, dari bulan ke bulan dan sampai dari tahun ke tahun. Jangan sampai, pemimimpin itu hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak memikirkan nasib bawahannya.
Sementara itu, Kepala Badan Diklat Prov. Jatim, Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd, melaporkan, Diklatpim Tk. II Angkatan ke XXIV Tahun 2011, yang bertema “Akselerasi Sinergi Instansi Pemerintah Dalam Mewujudkan Pembangunan yang Berkeadilan”, dilaksanakan selama 10 minggu dan diikuti 129 orang peserta dari berbagai intansi baik pusat maupun daerah dari seluruh Indonesia.
Diklatpim Tk. II selama 10 minggu ini, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi jenjang jabatan eselon II di seluruh instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah. Atas dasar pemikiran tersebut, maka secara garis besar kurikulum Diklatpim Tk. II dibuat empat mata kajian yakni; kajian paradigma, kajian kebijakan publik, kajian manajemen stratejik dan aktualisasi. (bhi)