Kekurangan Gas, Produksi Mamin Melorot

ilustrasi: kabarbisnis.com

Berkurangnya pasokan gas bagi industri di Jawa Timur akibat penghentian sementara operasi lapangan gas Maleo milik PT Santos di perairan Madura diprediksi menghambat kinerja industri makanan dan minuman di Jatim.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPPMI) Jawa Timur Yapto Willy Sinatra memprediksi berkuranganya pasokan gas tersebut akan mengurangi produksi industri mamin hingga 10%.

“Kami perkirakan akan ada penurunan produksi sampai 10 persen, khususnya pada industri-industri mamin skala besar. Sementara industri mamin skala kecil tidak akan terpengaruh karena industri skala kecil tidak banyak yang menggunakan gas milik Santos,” katanya, Kamis (9/6/2011).

Penurunan produksi ini, lanjutnya, ditakutkan berpengaruh terhadap pasokan mamin dalam kemasan menjelang bulan puasa dan hari raya idul fitri mendatang.

Sebelumnya, Santos berencana melakukan shutdown selama tiga bulan untuk melakukan perbaikan anjungan produksinya pada bulan April sampai Juni 2011. Hasil inspeksi rutin pada anjungan jack-up di lapangan Maleo yang disewa Santos menunjukkan perlunya dilakukan pengerjaan perbaikan pada fasilitas produksi bergerak (Mobile Oil Production Unit/MOPU).

Setelah berkonsultasi dengan BP Migas, Santos memutuskan untuk mengurangi waktu perbaikan dari 3 bulan menjadi menjadi 15 hari. Pemotongan waktu ini dilakukan setelah Santos setuju untuk melakukan proses perbaikan di tempat (on site).

Penghentian ini mengakibatkan industri di Jawa Timur mengalami kekurangan pasokan sebesar 110 Million Metric standard cubic feet per day (MMscfd)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 6142. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim