Wujud apresiasi Pemprov Jawa Timur pada corporate, kepala daerah serta tokoh masyarakat yang memiliki komitmen dan kepedulian yang tinggi pada pendidikan, Dinas Pendidikan Jawa Timur memberikan anugerah Widya Karya Nugraha. Education award ini diserahkan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Dr H Rasiyo MSi, di Graha ITS, Surabaya, Selasa (7/6).
Pada kesempatan tersebut, Rasiyo mengungkapkan bahwa pendidikan adalah tanggungjawab semua pihak. Bukan hanya pemerintah, guru ataupun dinas pendidikan. Masyarakat, corporate serta industri memiliki tanggungjawab yang sama, “katanya.
Perusahaan atau industri, menurut dia, tidak sepatutnya hanya mencari keuntungan atau mengejar profit oriented semata. Akan tetapi, dituntut untuk peduli pada dunia pendidikan yang ada disekitar lingkungannya.
Hal ini, kata Rasiyo, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Mengingat, di Jawa Timur saat ini masih banyak penyandang buta huruf serta anak yang putus sekolah. “Problem ini tentu tidak bisa secara serta merta dapat langsung dientaskan Pemerintah Provinsi, butuh kepedulian dan kepekaan semua pihak. Sehingga nantinya Jawa Timur mampu bebas dari buta huruf dan putus sekolah,”ujarnya.
Angka Partisipasi Kasar (APK) Jawa Timur dalam pendidikan, kata Rasiyo, terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Akan tetapi masih terdapat anak dari keluarga miskin (maskin) yang terpaksa tidak mampu melanjutkan pendidikan. “Oleh karena itulah, tokoh masyarakat dan semua pihak perlu untuk peduli dan peka terhadap problem seperti ini,”katanya.
Rasiyo menegaskan, Pemprov Jawa Timur berupaya mendorong secara optimal untuk memberikan perhatian yang serius pada dunia pendidikan di provinsi ini.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim, Dr Harun MSi menambahkan, pemberian penghargaan dilakukan untuk memajukan kualitas pendidikan dan peran serta seluruh lapisan masyarakat
Dikatakannya, pemberian penghargaan bagi lapisan masyarakat yang dinilai peduli terhadap pendidikan tersebut merupakan upaya dari dinas pendidikan memberikan apresiasi dan mendorong masyarakat Jatim untuk tetap terus meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya.
“Di dalam era otonomi daerah seperti saat ini, kabupaten/kota merupakan ujung tombak pembangunan, terutama dalam pendidikan,” katanya. Oleh karenanya, Ia berharap dengan adanya pemberian penghargaan tersebut bisa semakin memacu kabupaten/kota dalam meningkatkan pendidikan.(rdi)
Pendidikan Untuk semua. Jadi pemerintah harus berani pasang target 100% untuk APM.