Puluhan hektar tanaman padi di Kabupaten Kediri, Jawa Timur diserang hama wereng. Akibatnya, petani gigit jari karena tidak mendapatkan hasil.
Muryadi (48), seorang petani di Desa Baye, Kecamatan Kayen Kidul mengeluhkan kondisi tanaman padi sebagai sumber mata pencariannya. Ia menuturkan, hama tersebut mulai menyerang pada saat padi kisaran kurang 3 minggu menjalang panen. “Satu hektar penuh padi saya hancur semua. Padahal sebentar lagi panen,” sesal Muryadi, Selasa (7/6/2011).
Muryadi mengaku sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk modal tanamnya. “Dari mulai bibit, tanam, hingga perawatan, sedikitnya telah menyerap modal sekitar Rp 24 juta,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Juli (55), petani asal Desa Sumberrejo. Ia terpaksa membabat habis tanaman padinya karena dianggap tidak ada harapan lagi untuk dipanen. “Ya diambil mereka yang punya ternak itu. Lalu setelah ini saya tanam jagung saja,” ujar Juli.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kediri, Edy Purwanto mengungkapkan, sebaran hama wereng telah menyebar ke beberapa wilayah, yaitu Turus, Semen, Gurah, serta Kecamatan Kayen Kidul.
Di beberapa wilayah itu, serangan wereng dikategorikan dalam tiga tingkatan, yaitu serangan ringan seluas 82,51 Ha, serangan sedang seluas 1,68 Ha serta serangan berat seluas 3,84 Ha. “Untuk Puso seluas 3,9 Ha. Sementara yang sudah dikendalikan seluas 268,41 hektar,” terang Edy Purwanto.
Untuk tanaman yang rusak parah, pemkab berjanji akan menggantikan dengan bibit padi yang baru. ” Kita ganti dengan bibit nasional,” tegas Edy. kompas.com