Impor Sapi Berhenti, Peternak Bakal Naikkan Harga

ilustrasi: tempointeraktive

Rencana penghentian ekspor sapi oleh Pemerintah Australia disambut gembira para peternak sapi di Kediri, Jawa Timur. Hal ini diharapkan bisa menaikkan harga jual sapi yang terus merosot selama satu tahun terakhir.

Khoirul Abadi, 30 tahun, peternak sapi potong di Desa Badal, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, mengatakan harga sapi lokal selama ini telah terpuruk jauh. Satu ekor sapi kualitas super yang dibeli seharga Rp 7 juta kini anjlok menjadi Rp 3 juta. Selain kualitas sapi yang memang merosot, para peternak harus bersaing dengan serangan sapi impor. “Sudah waktunya harga sapi lokal membaik,” katanya kepada Tempo, Senin, 6 Juni 2011.

Satu-satunya momentum kenaikan harga yang diharapkan para peternak sapi dalam waktu dekat adalah Hari Raya Idul Fitri dan Kurban. Pada hari itu, para pedagang akan memburu sapi dari peternak untuk dijual ke pasar hewan dan rumah pemotongan hewan. Situasi itu bisa dimanfaatkan untuk menaikkan harga sapi yang telah terpuruk.

Khoirul menambahkan, selain penghentian impor sapi dari Australia, kenaikan harga sapi ini juga dipicu merosotnya kualitas sapi di tingkat peternak. Musim hujan yang berkepanjangan hingga berdampak pada menurunnya kemampuan ekonomi peternak membuat sapi-sapi mereka tak terawat. Para peternak yang bekerja dengan sistem bagi hasil cenderung memberi pakan sapi apa adanya. “Kemarin saja ada ratusan sapi yang terserang lumpuh karena rusaknya kualitas rumput gajah,” kata Khoirul.

Tak hanya peternak, para pedagang daging di Pasar Setono Betek, Kota Kediri, juga mengambil ancang-ancang menaikkan harga. Mereka memprediksi penghentian impor sapi ini akan menaikkan kebutuhan daging dalam negeri.

Hal ini bisa menaikkan harga daging sapi yang cenderung merosot sejak tiga bulan terakhir. Saat ini, harga daging sapi di pasar tradisional Kediri sebesar Rp 52.000 per kilogram, turun dari Rp 58.000 per kilogram dari harga sebelumnya. “Sapi lokal katanya juga turun,” kata Ny. Yuliana, pedagang daging yang menjelaskan alasan penurunan harga tersebut.

Dia memprediksi kebutuhan daging sapi menjelang Lebaran akan melonjak jika penghentian impor itu dilakukan sebelum itu. Berdasarkan tahun sebelumnya, harga daging sapi akan meningkat hingga Rp 5.000 per kilogram mulai satu pekan menjelang Lebaran.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono menyampaikan sikap Pemerintah Australia yang akan menghentikan ekspor sapi ke Indonesia pasca penayangan gambar penyiksaan sapi di rumah pemotongan hewan Indonesia oleh salah satu stasiun televisi Australia. Menurut data pemerintah, kebutuhan daging sapi saat ini mencapai 430 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 25 persen atau 100 ribu ton daging berasal dari impor. Tempointeraktive

Komentar Pembaca

  1. Saya berharap pemerintah melindungi peternak lokal dengan membudidayakan atau membeli sapi dari rakyat, toh itu juga untuk kemakmuran rakyat sendri.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim