Jaring Investor India, Gubernur Bentuk Tim Kecil

Soekarwo

Upaya Pemprov Jatim untuk menjaring investor dari luar negeri terus dilakukan. Setelah ‘bergerilya’ ke negeri Cina dan Korea, kini Provinsi Jerbasuki Mawabeaya itu melirik peluang ke Negara India. Dalam waktu dekat Gubernur Jatim, Dr. H Soekarwo akan membentuk tim kecil untuk berkunjung ke negeri yang masuk kawasan Asia Selatan itu.

Peluang Jatim untuk bisa menarik investor dari India memang sangat besar. Sebab Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sudah melakukan 32 Memorandum of Understanding antara Indonesia-India di Hyderabad House pada 25 Januari 2011 lalu.

Dari 32 MoU yang ditandatangani, 14 MoU adalah kerjasama government to government (G to G). Di antarnya adalah Perjanjian Ekstradisi, Perjanjian Mutual Legal Assistance in Criminal Matters, MoU di Bidang Minyak dan Gas, MoU di Bidang Kerjasama UKM, Perjanjian Pelayanan Udara, MoU Kerjasama di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, MoU Pembentukan Forum Pertemuan Biennial Menteri Perdagangan, MoU Kerjasama di Bidang Pendidikan, MoU Kerjasama di Bidang Pupuk Urea, dan MoU di Bidang Pers serta Protokol Perpanjangan MoU di Bidang Kelautan dan Perikanan.  Selain itu, 18 MoU Bisnis (B) antara G-to-B dan B-to-B dengan nilai investasi lebih dari USD 14,9 miliar juga ditandatangani. Di antaranya adalah kerjasama di bidang industri, investasi, energi, infrastruktur, batubara, pabrik baja, pupuk dan IT.

MoU itulah yang dijadikan jembatan bagi Pemprov untuk terus melakukan kontak bisnis dengan pihak India. “Hubungan Jatim dengan India sudah terjalin lama, dengan MoU itu kita bisa lebih leluasa untuk menjaring investor,” kata Gubernur Soekarwo, Kamis (19/5).

Agar program itu bisa terlaksana, tim kecil itu nantinya akan dikirim ke negara yang memiliki jumlah penduduk sekitar 1,2 miliar.

Tugas utama dari tim tersebut adalah untuk mengamati dan melihat peluang kerjasama, baik dibidang ekonomi, sosial, budaya hingga pendidikan. Sebab selama ini India juga dikenal cukup maju dibidang pendidikan. Dengan demikian, mahasiswa maupun dosen bisa belajar di negara Mahatma Gandhi itu.

Pakde Karwo juga optimis banyak pengusaha India yang mau melakukan investasi di Jatim. “Jatim memiliki SDM dan SDA yang cukup banyak, demikian juga dengan listrik, gas dan faktor penunjang lainnya. Di Jatim birokrasi investasi kini lebih mudah. Untuk PMA (penanaman modal asing) sudah bisa selesai 17 hari di Pusat Pelayanan Terpadu,” terangnya.

Apalagi Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jatim hanya 3,2 di bawah rata-rata ICOR nasional sebesar 4,9. Icor Jatim juga setara dengan Negara Taiwan, Hongkong dan Korea Selatam. Sedangkan ICOR Jakarta 4,6. ICOR adalah indikator yang menunjukkan besarnya tambahan kapital (investasi) baru yang dibutuhkan untuk menambah satu unit output. “dengan ICOR rendah, akan menjadi pertimbang pengusaha untuk melakukan investasi ke Jatim,” katanya.  Sedangkan Dubes Indonesia untuk India, Andi M Ghalib mengakui pertumbuhan ekonomi di Jatim sangat cepat, selain itu provinsi paling timur Pulau Jawa itu juga banyak menyerap 32 MoU dengan India. Selain itu Jatim ini merupakan pintu utama untuk perdagangan Indonesia di kawasan Timur. “Pertumbuhan ekonomi di Jatim cukup cepat dan Kami ingin menjadikan Jatim sebagai provinsi percontohan kerjasama dengan India,” kata Andi M Ghalib.  Dengan adanya kerjasama itu, ditargetkan volume hubungan bilateral keduanya bisa meningkat. Pada 2005, volume hubungan kerjasama hanya sebesar USD 4 miliar. Berselang lima tahun, meningkat menjadi USD 11,7 miliar dan ditargetkan pada 2015 bisa terus meningkat mencapai USD 25 miliar. “Untuk bisa mencapai target yang diharapkan Presiden SBY, kami pertama kali masuk ke Jatim yang penyerapan dan perkembangan ekonominya paling cepat,” katanya. (bhi)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim