Peredaran dan penyalahgunaan narkoba sudah merambah ke berbagai tempat dan kalangan, tak terkecuali kalangan nelayan. Menyadari kondisi tersebut, Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jatim dengan menggandeng Polres Pasuruan dan Polsek Lekok melakukan razia di pelabuhan nelayan di pelabuhan ikan Lekok Pasuruan.
Siang itu, panas matahari serasa menyengat kulit kepala. Keringat deras yang membasahi wajahnya tidak menurutkan semangatnya untuk membolak-balik barang yang ada di sudut-sudut perahu. Sesekali laki-laki tegap itu membongkar tumpukan kayu dan kaleng yang ada. Tak jarang hidungnya pun didekatkan pada kaleng atau jirigen untuk mengenali jenis bahan dari aromanya.
“Razia kali ini tidak menemukan barang dan bahan yang masuk kategori narkoba,” ungkap lelaki gagah yang tak lain adalah Kabid Penegakan Hukum Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jatim Tjahyo Widodo seusai menyelesaikan razianya pada dua perahu milik nelayan Lekok Pasuruan tersebut.
Menurut Tjahyo, langkah untuk merazia perahu-perahu milik nelayan tersebut sebagai antisipasi sekaligus langkah preventif terhadap peredaran narkoba melalui jalur laut khususnya pelabuhan rakyat.
“Pelabuhan nelayan semacam ini rawan menjadi pintu masuk peredaran narkoba. Untuk itu kami meminta para nelayan untuk tidak sekali-kali mencoba narkoba,” pesannya.
Di tempat yang sama, Kasatreskoba Polres Pasuruan AKP Yusuf Anggi yang ikut serta dalam razia tersebut mengingatkan bila dari temuan anak buahnya menunjukkan kecenderungan para pemakai narkoba, untuk menghindari kejaran petugas melakukan aktivitas nyabu di tengah lautan.
“Jadi dengan razia ini, diharapkan tidak ada lagi celah dan tempat yang aman bagi mereka yang ingin mengkonsumsi narkoba,” ingatnya. Sebelum dilakukan razia, para nelayan setempat dan para istrinya dikumpulkan untuk diberi paparan soal jenis-jenis narkoba dan ancaman bahaya. Sekitar 50-an nelayan terlihat serius menyimak paparan yang disampaikan Kasatgas Penegakan Hukum NBMP Jatim AKBP Soubar Isman.
“Kalau para suami habis melaut nggak bawa uang, maka istri patut bertanya kemana uang itu dibelanjakan. Jangan-jangan untuk nyabu,” saran Soubar kepada ibu yang hadir dalam dalam acara tersebut. (why)