Terancam Puso, Petani Rengkel Minta Bantuan Pemerintah

ilustrasi: Media Indonesia

Petani korban banjir luapan Sungai Bengawan Solo di delapan
desa di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, meminta pemerintah memberikan ganti rugi atas bencana yang melanda wilayahnya. Sebab, saat ini tanaman masih terendam banjir dan dipastikan telah mengalami gagal panen.

“Ini (banjir) sudah yang ketiga kalinya sejak lima bulan terakhir. Kami minta ada bantuan,” ungkap Saturi, warga Desa Ngadirejo

.

Banjir luapan Bengawan, katanya, mulanya terjadi pada akhir Desember lalu. Selanjutnya, kedua banjir luapan Bengawan Solo kembali terjadi pada akhir Maret lalu. Kini banjir merendam tanaman padinya lagi. “Sekarang ini, sudah total 90 persen areal delapan desa ini terendam,” jelas Saturi yang juga kepala desa setempat.

Bahkan, hingga kini banjir juga masih merendam jalan poros kecamatan sepanjang dua kilometer yang menghubungkan delapan desa tersebut setinggi 10-25 cm. Areal persawahan dan tanaman padi digenangi air hingga 1 meter.

Menurut Saturi, akibat bencana yang terjadi tiga kali dalam lima bulan terakhir mengakibatkan para petani di kampungnya serta sebagian besar petani lainya merugi besar. Sebab, sebagian tanaman padi sudah mulai memasuki masa berbuah.

“Kami tidak tahu untuk biaya tanam dari mana lagi. Soalnya, padi jelas sudah puso dan tidak bisa diharapkan lagi,” keluhnya. MI

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim