Ilustrasi
Kinerja perekonomian Jawa Timur pada kuartal I/2011 cukup menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 6,99% secara year on year, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,5%. Dibanding kuartal IV/2010, pertumbuhan ekonomi Jatim tumbuh 1,95%.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim berdasarkan harga berlaku mencapai Rp209,92 triliun. Adapun berdasarkan harga konstan tahun 2000 sebesar Rp88,72 triliun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Irlan Indrocahyo mengatakan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 19,92%, disusul sektor pertambangan dan penggalian 10,34%, dan perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) sebesar 8,24%. Adapun dua sektor utama penyangga ekonomi Jatim, yaitu industri pengolahan dan pertanian, tumbuh masing-masing 5,61% dan 2,82%.
Irlan menuturkan, sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh tertinggi ditopang oleh subsektor telekomunikasi, terutama dengan peningkatan kinerja industri telekomunikasi lewat penetrasi berbagai operator.
“Adapun sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari PHR 2,49%, pengangkutan dan komunikasi 1,31%, dan industri pengolahan 1,4%,” ujar Irlan dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (5/5/2011). Adapun sektor pertanian hanya mampu menyumbang sumber pertumbuhan 0,51%.
Sementara kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim masih didominasi tiga sektor utama, yaitu perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 28,98%, disusul industri pengolahan sebesar 26,58%, dan pertanian 19,08%. Ketiga sektor tersebut menyumbang PDRB masing-masing sebesar Rp60,82 triliun, Rp55,78 triliun, dan pertanian Rp40,05 triliun. kbc
