Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Jatim memutuskan untuk menunda penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang semula direncanakan Oktober tahun ini. Para pemegang saham perseroan lebih memilih untuk menambah setoran modal ke Bank Jatim.
Menurut Penasihat IPO Bank Jatim Harry Wiguna, Bank Jatim secara fundamental sebenarnya sudah sangat memadai untuk melantai di bursa saham. “Secara fundamental, kinerja Bank Jatim sangat bagus, sangat layak IPO. Akan sangat menarik bagi investor,” ujar Harry.
Dari sisi investment stories, Bank Jatim menunjukkan pertumbuhan yang kuat, terutama pasca-2007. “Dividen yield-nya bagus,” ujarnya.
Harry Wiguna adalah “orang lama” di industri pasar modal tanah air. Harry pernah menjadi direktur Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebelum menjadi BEI. Selain itu, Harry pernah menjabat sebagai direktur PT Danareksa Sekuritas. Saat ini Harry menjabat sebagai komisaris utama PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), salah satu SRO di industri pasar modal.
“Saya diminta jadi advisor (proses IPO Bank Jatim),” ujarnya.
Berikut wawancara kabarbisnis.com dengan Harry.
Pemegang saham Bank Jatim memutuskan untuk menunda IPO. Apa tanggapan Anda?
Ya itu terserah keinginan pemegang saham, karena mereka yang berhak.
Pemegang saham Bank Jatim akan menambah modal sebagai ganti rencana IPO yang tertunda. Itu keputusannya dan memang terserah para pemegang saham.
Apa dengan demikian Bank Jatim melewatkan momentum pasar? Tahun ini kan pasar sedang bagus.
Pasar tak bisa diprediksi. Saat ini pasar memang sedang bagus. Kalau (IPO) ditunda tahun depan, ya kita tidak tahu apakah pasar akan bagus. Memang harus ada perhitungan-perhitungan soal momentum itu.
Soal momentum pasar, jika tahun depan bursa bearish, berarti keputusan menunda IPO ini keliru?
Ini soal pasar yang tak bisa diprediksi. Pasti ada kajian. Yang jelas, kita harus melihat penentuan kapan waktu tepat untuk go public. Dalam satu tahun tidak selamanya indeks saham bagus dan animo investor terus kencang.
Dari sisi fundamental, Bank Jatim sudah layak IPO?
Sangat layak. Anda tahu sendiri kinerjanya terus meningkat. Indikator keuangannya bagus (Laba bersih Bank Jatim, misalnya, mencapai Rp874,02 miliar pada 2010, melejit 69,11% dibanding tahun sebelumnya, Red). CAGR (Compound Annual Growth Rate) indikator-indikator keuangannya bagus. kbc