ilustrasi: kabarbisnis
Jawa Timur membangun kebun pembenihan tembakau di areal seluas 13 hektare di 10 kabupaten. Pembenihan tembakau itu dimaksudkan untuk membantu ketersediaan benih unggul bermutu yang hasilnya diproyeksikan untuk tahun 2012 dengan cakupan areal tanam seluas 110 ha.
Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Samsul Arifin, menjelaskan, area 13 hektar untuk pembenihan itu dibagi di 10 kabupaten. Tiga di antaranya adalah Bojonegoro, Jember, dan Sumenep masing-masing seluas dua hektar dengan sistem sewa lahan. Untuk pembenihannya disediakan 40.000 bibit dan pupuk majemuk sebanyak 400 kg, pestisida dan fungisida masing-masing dua liter.
“Ketiga kabupaten itu memiliki potensi tembakau yang paling besar, sehingga lahan pembenihannya pun diberi porsi lebih besar di banding tujuh kabupaten lainnya,” ujarnya di Surabaya.
Tujuh kabupaten lainnya adalah Jombang, Ngawi, Tulungagung, Lamongan, Probolinggo, Bondowoso, dan Pamekasan mendapatkan areal pemebenihan masing-masing seluas satu hektar dengan sistem sewa lahan. Di tiap daerah itu juga akan disiapkan bibit sebanyak 20.000 bibit, pupuk majemuk sebanyak 200 kg, serta pestisida dan fungisida masing-masing satu liter.
Untuk pembenihan ini, pihaknya menyiapkan total lahan sewa selaus 13 hektare, bibit tembakau 260 ribu batang, pupuk majemauk 2.600 kg, dan pestisida dan fungisida masing-masing sebanyak 13 liter.
Pembenihan tembakau ini diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi tembakau Jatim yang selama ini mampu memasok kebutuhan tembakau nasional sebesar 53%. Dari data Dinas Perkebunan Jatim, jumlah hasil produksi tembakau Jatim mencapai 83.292 ton dengan jenis tembakau Voor-Oogst (VO) sebesar 73.304 ton dan tembakau Na-Oogst (NO) 9.988 ton.
Budidaya tembakau Jatim cukup besar dan menyebar di 22 kabupaten/kota di Jatim. Adapun luasan rata-rata dalam 10 tahun terakhir kurang lebih 110.813 ha terdiri dari VO 102.742 Ha dan NO 8.071 Ha. Selama ini daerah penghasil tembakau terbesar dengan mutu terbaik masih di dominasi wilayah Madura. kbc
