Kanker Penyebab Kematian Nomor Tujuh di Indonesia

Wagub Jatim Saifullah Yusuf saat meninjau stan alat-alat kedokteran dalam rangkaian Simposium dan Workshop “Up Date Imaging and Intervention in Breast, Head and Neck Malignancy” di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu (2/4) lalu.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2007, kanker merupakan penyebab kematian no. 7, selain itu prevalensi tumor di Indonesia adalah 4,3/1000 penduduk. Bila angka ini diproyeksikan terhadap penduduk Jawa Timur dengan populasi ± 38 juta, maka ada sekitar 160.000 orang menderita tumor di Jatim. Mayoritas penderita kanker adalah masyarakat usia produktif 30 – 35 tahun. (Kanker payudara 16.9 persen, kanker leher rahim 11,8 persen trend).

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur ketika memberikan sambutan pada Simposium dan Workshop “Up Date Imaging and Intervention in Breast, Head and Neck Malignancy” di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu (2/4) lalu.

“Melihat banyaknya kasus yang ditemukan dan mengingat jumlah rumah sakit khususnya rumah sakit pemerintah sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dari berbagai disiplin ilmu, dan harus selalu mengikuti ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dalam rangka pemberian pelayanan yang berstandar dan bermutu,”pintanya.

Menurut Wagub, saat ini terjadi pergeseran pola penyakit dari kelompok penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif dan keganasan. Hal tersebut menjadi tantangan karena tingginya morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang diakibatkan oleh keterlambatan dalam berobat, karena penderita datang dalam stadium lanjut.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang kedokteran merupakan tantangan bagi para dokter untuk memanfaatkannya. Fasilitas yang ada akan memberikan diagnosis yang baik dan akurat serta terapi yang efektif dan efisien. Demikian juga di bidang radiologi, khususnya bidang interventional radiologi yang membuat penderita memiliki banyak pilihan.“Saya harapkan semua rumah sakit milik Pemprov Jatim memliki peralatan canggih, misalnya inteventional radiologi untuk tindakan pelayanan pesien kanker. Tindakan tersebut untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan agar daya saing kita selalu terjaga di level regional maupun internasional,”harapnya.

Sementara itu Pemprov Jatim telah melakukan perbaikan sistem regulasi rujukan dengan cara peningkatan pelayanan sampai ditingkat bawah, agar masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan dengan mudah dan tidak ada lagi penumpukan pasien di rumah sakit umum tingkat  kabupaten/kota maupun provinsi.

Sebelum mengakhiri sambutannya Wagub mengaharapkan agar seminar dan workshop itu bisa meringankan semaksimal mungkin beban penderitaan pasien yang disebabkan kanker. Hendaknya Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia peka dan tanggap serta lebih meningkatkan aktifitasnya untuk promotif, preventif dan rehabilitasi dalam penanggulangan kanker serta peningkatan kualitas hidup manusia sehingga pada akhirnya umur harapan hidup di Jatim meningkat.

Sebelumnya Direktur Rumah Sakit Haji Surabaya Dr. Budiharto,Sp.B. menyatakan bahwa simposium dan workshop yang diadakan oleh Perhimpunan Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI) bekerjasama dengan RSU Haji Surabaya merupakan rangkaian acara peringatan HUT ke 18 RSU Haji Surabaya 17 April 2011, dan merupakan pencanangan Surabaya sebagai Kota Paliatif sejak 15 Mei 2010.

“Saya harapkan simposium dan workshop dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para dokter serta memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas yang ada guna menegakkan diagnosis yang baik dan akurat terutama di bidang interventional radiologi. Sehingga penderita atau pasien mempunyai pilihan terapi dan mendapatkan pengobatan dengan minimal invasiv dan efek samping yang minimal,”harapnya. hms

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim