Dinas Pendidikan Jawa Timur akan meningkatkan kerjasama dengan Jepang, terutama untuk peningkatan sumber daya manusia, teknologi dan pengetahuan.
HARUN Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur mengatakan saat ini banyak perusahaan Jepang yang berada di Jawa Timur. Berbeda dengan dulu, yang tenaga kerjanya berasal dari Jepang. Kini, perusahaan-perusahaan tersebut banyak merekrut tenaga kerja Indonesia.
Bahkan, kata HARUN, SMK menjadi prioritas. Lulusan SMK memiliki prospek bagus karena sudah memiliki keahlian khusus. Hanya saja, bahasa seringkali menjadi kendala.
Karena itu, Dinas Pendidikan Jatim menyambut baik upaya Pemerintahan Jepang yang terus membuka peluang bagi pelajar ataupun mahasiswa Indonesia khususnya Jawa Timur untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang Jepang.
Seperti yang dilakukan Konjen Jepang untuk Surabaya. Selain menggelar Kanji Cup 2011, mereka juga mengadakan pameran pendidikan yang bekerjasama dengan Universitas 17 Agustus Surabaya.
“Kita sangat menyambut baik dan diharapkan ini bisa dilakuakn terus-menerus, ditingkatkan kecepatan dan ketepatannya terutama dalam penguasaan bahasa,” kata HARUN.
Kerjasama kedua belah pihak diantaranya adalah pertukaran pelajar dalam bidang seni dan budaya. HARUN juga berharap, kerjasama bisa semakin ditingkatkan dalam rangka peningkatan SDM, teknologi dan pengetahuan.
Sementara itu MASAAKI TAKANO Konjen Jepang untuk Surabaya menambahkan ada sekitar 100 perusahaan Jepang di Jawa Timur yang juga memberikan kesempatan bagi tenaga kerja Indonesia.
Selama ini, hubungan kerjasama Jepang dan Indonesia lebih banyak di bidang ekonomi. Namun, ke depan, MASAAKI menginginkan kedua negara bisa lebih bekerjasama di bidang kebudayaan.
“Saya harao, tahun-tahun berikutnya kerjasama masih terus berlanjut. Sehingga nantinya bisa terbangun jembatan antara kedua negara untuk saling bertukar ilmu dan kebudayaan,” ujar pria yang 9 bulan sebagai Konjen Jepang di Surabaya itu. (git)
(Sumber: SuaraSurabaya.net)