Industri Gas Jatim Terancam Kurang Pasok

ilustrasi: pagardewaohpagardewa.blogspot.

Industri konsumen gas di Jawa Timur terancam kekurangan pasokan menyusul rencana penghentian aliran gas sebesar 110 MMscfd akibat retakan yang terjadi pada salah satu jack up platform Santos di Maleo.

Sekretaris Jenderal Forum Industri Pengguna Gas Bumi Achmad Widjaya mengatakan industri sangat mengkhawatirkan pasokan gas yang memasuki kuartal pertama tidak kunjung ada perbaikan. Industri, tuturnya, konsisten untuk memperjuangkan agar bisa mendapatkan pasokan gas sesuai dengan kuota dalam 8—9 bulan ke depan.

“Kami berharap bisa mendapatkan pasokan gas sesuai dengan kuota agar kapasitas produksi bisa kami optimalkan. Sekarang sudah memasuki kuartal pertama, tetapi sejauh ini belum ada reaksi positif yang dikeluarkan pemerintah,” katanya hari ini.

Lebih lanjut Achmad mengungkapkan industri hampir dipastikan akan kembali terpukul mulai bulan depan menyusul adanya rencana penghentian pasokan gas untuk industri di wilayah Jawa Timur.

Dia mengatakan berdasarkan surat edaran yang diterima FIPGB bernomor 027600.S/PP.00/SBU.II/2011 tertanggal 9 Februari 2011 disebutkan terdapat pasokan sekitar 110 MMscfd dari total pasokan 250 MMscfd yang tidak bisa dialirkan oleh produsen gas karena terjadi retakan pipa tersebut.

Berdasarkan surat tersebut, tuturnya, Santos akan melakukan perbaikan pipa dalam dua tahapan, yaitu pertengahan April hingga Mei selama 15 hari pada 2011 dengan dampak penghentian total, dan tahap kedua adalah pada kuartal I 2012 dengan risiko penghentian pasokan selama 3 bulan.

“Gas sebanyak 110 MMscfd untuk industri di Surabaya dan sekitarnya akan disetop pasokannya karena pipa bocor. Artinya, setengah dari industri di Surabaya akan mengalami kekurangan pasokan.”

Rencana perbaikan yang menyebabkan penghentian pasokan tersebut merupakan pukulan bagi industri pengguna gas. Seharusnya, tuturnya, kondisi tersebut juga menjadi pertimbangan pemerintah untuk memperlancar rencana industri untuk merealisasikan floating storage and regasification unit (FSRU).

Saat ini pasokan gas di Jawa Timur sebanyak 250 MMscfd dan 110 MMscfd berasal dari Santos. Adapun, pasokan lainnya berasal dari Kodeco Energy (33 MMscfd) dan Lapindo Brantas (3 MMscfd), serta KKKS lainnya.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Elan Biantoro mengakui saat ini memang terjadi retakan pada salah satu jack up platform Santos yang memang berisiko tinggi bagi kelangsungan produksi gas. Hanya saja, BP Migas bersama KKKS terkait kini melakukan langkah antisipasi mencari solusi agar tidak terjadi shut down.

“Kami sudah tahu ada jack up platform ada fracture sudah lakukan segala hal yang diperlukan untuk perbaikan. Kalau pun terjadi down time itu sudah dalam perencanaan kami. Bagian operasi juga sudah menyiapkan kompensasi yang bisa diberikan kepada konsumen gasnya,” katanya.

Dalam perkembangan lain, Elan mengatakan BP Migas merencanakan turn around Kilang LNG Tangguh Train 2 yang berkapasitas 560 Mmscfd. Perbaikan rutin yang pertama kalinya tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada Mei 2011

“Itu perbaikan rutin dan direncanakan Mei 2011 selama 1 bulan. Akan tetapi bisa saja mundur seperti yang terjadi pada train 1 yang semula dijadwalkan pada Januari mundur menjadi Februari. Walaupun ada perbaikan, dipastikan produksi gas masih aman,” katanya.

Elan mengatakan perbaikan rutin tersebut merupakan kelanjutan dari perbaikan kilang Tangguh setelah pada 12 Februari 2011 lalu melakukan turn around. Untuk train 1 tersebut perbaikan dijadwalkan selesai pada 12 Maret.

“Ini juga 560 MMscfd kapasitasnya. Turn around pada Train 1 itu merupakan yang pertama kalinya setelah berproduksi awal pada 2009. Karena perbaikan tersebut kepala sumur harus ditutup selama perbaikan dilakukan,” ungkapnya. (yn)

(Sumber: Bisnis.com)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim