Jatim Upaya Gaet Industri Travel Luar Negeri

ilustrasi: pangeranromantis.blogspot.com

Untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jawa Timur (Jatim), Gubernur Jatim Soekarwo mengimbau kepada seluruh pelaku usaha pariwisata untuk menggaet dan mengikat industri travel luar negeri.

“Jumlah wisman yang masuk Jatim bisa ditingkatkan dengan cara mengikat industri travel di sana melalui program bisnis tourism. Kita datangi mereka di sana, bertemu dengan mereka dan langsung melakukan transaksi langsung,” kata Soekarwo usai pelantikan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Timur dan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (18/2/2011).

Ia mengatakan, selama ini promosi pariwisata Jatim memang sangat kurang. Hal ini disebabkan minimnya dana yang ada sehingga tidak mungkin untuk mengeluarkan biaya besar untuk promosi.

“Makanya lebih baik membuat lembaga pariwisata dan digunakan untuk menarik pariwisata melalui transaksi bisnis turism dengan pengusaha travel di sana. Langkah ini sebenarnya sudah kami lakukan dengan Malaysia, Hongkong, Jepang, China dan Singapura sejak tahun lalu,” ungkapnya.

Terkait target jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnu) yang masuk ke Jatim tahun ini, ia mengatakan diperkirakan akan meningkat sekitar 10% hingga 11% per tahun. Untuk wisman mencapai sebesar 250.000 wisatawan dari tahun 2010 yang hanya mencapai 200.000 wisatawan. Sementara wisnu ditarget mencapai sebesar 25,7 juta wisatawan dari posisi tahun lalu yang masih sebesar 20 juta wisatawan.

“Saya kira target ini sangat realistis karena tahun ini telah dicanangkan sebagai tahun kunjungan Jatim 2011 visit east Java 2011,” ungkapnya

Ditanya soal destinasi wisata Jatim yang bisa dijual, Karwo mengatakan cukup banyak, bahkan lebih banyak dari Jogjakarta. Baik wisata alam, seperti Bromo, Plengkung dan Ijen, wista budaya seperti Kerapan sapi, makam walisongo dan makam Gus Dur maupun produk kreasi manusia seperti WBL dan Jatim Park .

Sementara Ketua BPPD Jatim, Dwi Cahyono mengatakan jumlah destinasi wisata potensial di Jatim seluruhnya mencapai 827 objek. Hanya saja, karena belum tergarap dengan baik maka kinerjanya sangat rendah.

“Titik kelemahan pariwisata Jatim adalah sisi pengelolahan, inventarisasi, data link, minimnya promosi dan lemahnya sumber daya manusia (SDM). Harusnya, dengan potensi yang ada, ditambah dengan program visit east java 2011, pertumbuhan industri pariwisata Jatim lebih dari 25%,” ungkap Dwi Cahyono. kbc6/kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 6034. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim